TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Analisis Nisbah: Pengertian, Jenis dan Fungsinya

Penjelasan Apa itu Analisis Nisbah

ilustrasi menulis (pexels.com/pixabay)

Keuangan selalu menjadi hal yang penting untuk dicermati sepanjang waktu. Bukan hanya untuk kalangan pemerintah saja, pengelolaan keuangan yang baik dan tepat juga sangat dibutuhkan oleh para pelaku bisnis. 

Berbagai cara kerap dilakukan untuk mengawasi keuangan, salah satunya dengan menggunakan analisis nisbah yang sudah diterapkan sejak lama untuk berbagai kepentingan. Analisis nisbah dianggap menjadi salah satu cara yang paling efektif untuk melihat atau mengukur kondisi keuangan di dalam sebuah perusahaan.

Untuk lebih memahami apa itu analisis nisbah, simak tulisan di bawah ini.

Baca Juga: Kenapa Gerakan Stop Berita COVID Bisa Viral? Ini Analisis Drone Emprit

Baca Juga: Ketua DPR Minta TNI Analisis Penyebab Insiden KRI Nanggala-402

1. Pengertian analisis nisbah

Ilustrasi mengetik (unsplash.com/Jealous Weekends)

Jika merujuk pada penjelasan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), analisis nisbah merupakan sebuah analisis yang dipakai untuk mengukur kinerja bank, di mana hal ini dilakukan dengan memakai rasio keuangan serta rasio-rasio lainnya, yakni rasio permodalan, rasio likuiditas, rasio aktiva, rasio rentabilitas, dan juga manajemen. 

Secara garis besar analisis nisbah dapat disimpulkan sebagai sebuah proses pengamatan yang berkaitan dengan akuntansi dalam sebuah laporan keuangan, seperti laporan neraca, laba rugi, dan juga arus kas pada sebuah perusahaan. Proses ini bertujuan untuk mengukur kinerja keuangan di dalam sebuah perusahaan. 

Analisis nisbah dilakukan untuk mendapatkan gambaran informasi terkait kondisi keuangan serta kinerja perusahaan, di mana hasil analisis ini bisa dipakai menjadi salah satu pertimbangan untuk mengambil keputusan. Jika melihat fungsinya, sangat penting bagi pebisnis untuk memahami analisis nisbah ini secara mendalam. 

2. Pihak yang menerapkan rasio keuangan

Unsplash/Carlos Muza

Ada dua pihak yang berkepentingan dalam menerapkan rasio keuangan di dalam perusahaan, yakni: 

1. Investor
Investor adalah orang yang menanamkan modalnya atau melakukan investasi di dalam perusahaan. Investor akan memakai rasio keuangan perusahaan ini untuk melihat kondisi perusahaan secara lebih detail, sebelum akhirnya mengambil keputusan untuk melakukan investasi di perusahaan tersebut. 

Investor tentu harus memastikan apakah perusahaan tersebut “sehat” dan bisa mendatangkan keuntungan di masa yang akan datang. Hal ini biasanya dilakukan dengan cara membandingkan rasio keuangan antara beberapa perusahaan sekaligus. 

2. Manajemen perusahaan
Rasio keuangan juga dibutuhkan oleh manajemen perusahaan itu sendiri. Rasio ini akan digunakan untuk menilai kinerja perusahaan dan mengevaluasinya, sehingga perusahaan bisa memiliki kinerja yang lebih baik di masa depan. 

Baca Juga: Analisis Teknis Saham: Pengertian, Perbedaan, dan Kesimpulan

Melakukan analisis tentu menjadi salah satu hal penting yang dibutuhkan dalam dunia bisnis maupun investasi. Di antara banyak cara, analisis nisbah menjadi yang paling lazim dipakai untuk urusan yang satu ini.

Bukan hanya melihat kondisi perusahaan di masa sekarang saja, analisis nisbah juga bisa dipakai untuk melihat potensi keuntungan dan masa depan perusahaan itu sendiri.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya