Boikot: Pengertian, Bentuk dan Faktor yang Memengaruhinya
Penjelasan apa itu boikot
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), boikot berarti bersekongkol menolak untuk bekerja sama (berurusan dagang, berbicara, ikut serta, dan sebagainya).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menambahkan terkait pengertian boikot. Menurut OJK, boikot membagi dua pengertian yaitu:
- Boikot merupakan suatu tindakan pencegahan kelangsungan suatu bisnis dengan memaksa orang untuk tidak membeli produk perusahaan tersebut.
- Boikot merupakan kegiatan memaksa orang untuk tidak melakukan bisnis dengan pihak tertentu (boycott).
Dengan arti lain, boikot merupakan suatu wujud protes sekelompok orang terhadap seseorang atau organisasi tertentu yang dilakukan dengan cara menolak untuk menggunakan, membeli maupun berurusan dengan pihak yang diboikot tersebut.
Biasanya, boikot ini dilakukan secara terorganisir atau terencana dan tidak melibatkan perlakuan keras dengan tujuan memaksa pihak yang diboikot dengan mengubah suatu kebijakan.
Dapat kita simpulkan bahwa boikot adalah suatu tindakan atau kegiatan sekelompok orang atau organisasi tertentu untuk menolak bekerjasama, beurusan, menggunakan maupun membeli produk dari pihak tertentu. Untuk penjelasan lebih lengkap apa itu boikot, simak ulasannya di bawah ini.
Baca Juga: Dibangun di Atas Masjid Uighur, Muslim Amerika Boikot Hotel Hilton
Baca Juga: Komisioner KPAI: Tidak Usah Tonton Saipul Jamil, Boikot!
1. Awal mula adanya boikot
Kata boikot sendiri ini diambil dari nama Charles Boycott yang mana merupakan seorang agen dan pengelola tanah di Irlandia yang berasal Inggris.
Awal mula terjadinya boikot di mana pada zaman dahulu banyak petani yang memohon kepada Charles Boycott agar bisa menurunkan harga penggarapan lahan pertanian. Para petani meminta harga sewa diturunkan sebesar 25 persen untuk meringankan beban.
Akan tetapi permohonan yang diajukan oleh para petani tersebut ditolak oleh Charles Boycott. Sehingga tidak lama kemudian dari keputusan Charles Boycott tersebut dibalas dengan penolakan juga oleh para petani.
Para petani lalu sepakat untuk tidak lagi menggarap lahan pertanian dan tidak mau berurusan lagi dengan Charles Boycott. Keputusan para petani tersebut akhirnya membuat Charles Boycott mengalah.
Charles Boycott akan bertanggung jawab terhadap gerakan mogok kerja yang dilakukan oleh petani sehingga ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai agen dan pengelola tanah. Ia juga terpaksa meninggalkan Irlandia.
Sepanjang 1950–1960, kemudian kegiatan boikot ini termasuk ke dalam aksi yang dilakukan untuk memperjuangkan hak-hak sipil di Amerika Serikat. Tindakan boikot ini bertujuan untuk melawan kesenjangan politik dan sosial yang sedang terjadi pada masa itu. Contohnya seperti tindakan rasisme yang terjadi di suatu tempat maupun perusahaan.
Baca Juga: Politisi Serbia Bosnia Ancam Boikot Lembaga Negara