TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Tanda Kamu Boros Uang, Simak Biar Gak Jadi Kebiasaan!

Jangan-jangan selama ini kamu boros tapi gak sadar

ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Penyebab pengeluaran kamu di akhir bulan ternyata sangat besar, kerap kali sulit ditemui. Salah satu yang bisa jadi penyebab pengeluaran membengkak sebenarnya adalah kebiasaan boros.

Nah, tak sedikit orang yang tak mau mengakui dirinya sedang boros dalam hal keuangan. Untuk mengetahuinya, yuk pelajari empat tanda utama boros uang!

Baca Juga: 3 Tips Sukses Menabung dengan Konsisten, yuk Coba!

Baca Juga: 5 Pengeluaran Pertanda Kamu Sedang Menaikkan Taraf Hidup, Bukan Boros

1. Sering 'bobol' uang tabungan

ilustrasi rekening (IDN Times/Aditya Pratama)

Salah satu tanda utama boros uang adalah membobol uang tabungan. Biasanya, ketika ada pengeluaran yang dipaksakan, seseorang bisa membobol uang tabungan demi membeli sesuatu.

Selain itu, membobol uang tabungan untuk kebutuhan sehari-hari juga termasuk kebiasaan boros. Sudah seharusnya kebutuhan sehari-hari ditutupi dengan anggaran yang telah disiapkan.

Kasusnya akan berbeda jika membobol yang untuk kondisi darurat. Namun, akan lebih baik jika kamu menyiapkan dana darurat untuk mengatasi kondisi darurat itu.

2. Menabung tak rutin seperti biasanya

Ilustrasi Menabung. (IDN Times/Aditya Pratama)

Boros juga bisa ditandai dengan kegiatan menabung yang tidak rutin. Misalnya, kamu terbiasa menabung setiap bulan dengan nominal 10 persen dari upah per bulan.

Jika kegiatan menabung sempat berhenti, atau nominalnya menurun, maka ada kemungkinan anggaran untuk tabungan digunakan untuk kebutuhan lain yang tak mendesak.

Baca Juga: 4 Cara Memulai Financial Self-Care, Patut Dicoba! 

3. Kamu sering beli barang yang sama berkali-kali

Ilustrasi belanja online (IDN Times/Arief Rahmat)

Dikutip dari situs resmi Bank Jago, Kamis (12/5/2022), jika kamu sering membeli barang yang sama dan tidak penting berkali-kali, maka itu termasuk tanda boros uang.

Misalnya, kamu membeli baju A dengan warna putih, lalu kamu beli lagi jenis yang sama dengan tiga warna yang berbeda. Jika demikian, kamu sebenarnya menghabiskan uang untuk belanja yang kurang perlu. Apa benar kamu perlu baju yang sama dengan 3 warna berbeda?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya