Mengintip Peluang Investasi di Perusahaan Jasa Tambang Batu Bara
Kinerja batu bara melejit karena kenaikan harga
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Batu bara merupakan salah satu komoditas yang nilainya mengalami lonjakan saat ini. Per 13 Januari kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup pada level 189,75 dolar AS per ton.
Dengan melonjaknya harga batu bara, para perusahaan tambang batu bara ibarat tertiban 'durian runtuh'. Hal itu pun memberikan sentimen positif bagi perusahaan batu bara, dan perusahaan-perusahaan terkait, karena kinerjanya yang baik dinilai menjadi tujuan investasi yang tepat saat ini.
CEO Bizhare, Heinrich Vincent mengungkapkan, Bizhare selaku Penyelenggara Securities Crowdfunding yang telah mengantongi izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tergerak untuk membantu menghadirkan Penerbit Sukuk proyek jasa pertambangan batu bara di Kalimantan Selatan.
Mereka bekerjasama dengan PT Alba Prima Gemilang yang merupakan anak perusahaan dari PT Rahel Karya Emas yang telah berdiri sejak tahun 2005. PT Alba Prima Gemilah telah menjalankan lebih dari 70 proyek dari PT Rahel Karya Emas dan 25 proyek tambang.
Selain harganya yang melonjak, batu bara adalah barang esensial dalam kehidupan masyarakat. Batu bara adalah sumber energi primer yang digunakan dalam pembangkit-pembangkit listrik di Indonesia.
Nah, sebelum berinvestasi pada perusahaan jasa tambang batu bara, kamu perlu memastikan lagi seberapa krusial batu bara untuk kehidupan masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Ekspor Batu Bara Diizinkan bagi Perusahaan yang Penuhi DMO 100 Persen
1. Indonesia sebagai Eksportir terbesar batu bara di dunia
Berdasarkan data International Energy Agency (IEA), Indonesia menduduki eksportir batu bara nomor satu dunia sejak 2011.
Sempat disusul Australia pada 2015-2016, Indonesia kembali jadi eksportir nomor satu pada 2017 sampai sekarang.
Baca Juga: Ekspor Batu Bara Dibuka, Produsen Diminta Prioritaskan Dalam Negeri
Baca Juga: Cuma 614 Juta Ton, Produksi Batu Bara 2021 Meleset dari Target