Rubel K.O! Warga Rusia Panik Tarik Dolar AS dari ATM
Ketersediaan mata uang asing di Rusia menipis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Nilai tuker rubel Rusia anjlok terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Hal itu membuat warga panik dan berlomba menarik dolar AS dari ATM.
Dilansir Business Insider, Senin (28/2/2022), nilai tukar rubel Rusia anjlok hampir 30 persen terhadap dolar AS setelah Komisi Eropa memberikan sanksi terhadap negara yang menyerang Ukraina tersebut.
Adapun sanksi yang diberikan Komisi Eropa berupa pembekuan cadangan internasional Bank Sentral Rusia senilai 630 miliar dolar AS. Pembekuan itu melumpuhkan aset-aset Bank Sentral Rusia, membekukan transaksi, sehingga Bank Sentral Rusia tidak bisa mencairkan asetnya.
Baca Juga: Amerika Serikat Jatuhkan Sanksi Ekonomi ke Rusia
1. Pasokan uang tunai dolar AS langka
Serbuan warga itu menyebabkan ketersediaan mata uang dolar AS menipis, dan sulit diperoleh. Tak hanya dolar AS, mata uang negara lain juga sulit ditemukan karena sudah diserbu warga Rusia.
"Saya sudah mengantre selama satu jam, tetapi mata uang asing hilang di mana-mana, hanya rubel," ucap Vladimir, seorang programmer berusia 28 tahun.
Baca Juga: Situasi Kian Memanas, Rusia Akan Evakuasi Seluruh Warganya dari Eropa