Tips Bisnis Minuman Siap Saji, biar Gak Kalah Saing Sama Kafe Lain!
Ini tips dari bartender Kenny Soetomo
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bisnis minuman siap saji kian menjamur di kota-kota besar. Pilihannya pun semakin beragam, mulai dari kios kecil yang hanya menawarkan satu jenis minuman hingga kafe besar yang menawarkan lebih dari tiga varian. Seiring maraknya budaya kerja yang tidak berbasis kantor serta kebiasaan nongkrong generasi milenial, bisnis ini terlihat semakin menjanjikan.
Tapi, memulai bisnis di tengah tren tentu banyak tantangan. Banyaknya pesaing membuat produk yang kita sajikan harus kompetitif secara rasa dan harga. Calon pembeli tentu memiliki banyak pertimbangan sebelum menjajal produk baru.
Seperti, “Kalau produk saya A sudah enak, kenapa harus nyobain produk yang lain?” Atau “kenapa saya harus beli minuman yang mahal kalau tidak ada beda rasa dengan yang murah?”.
Nah, bagi kamu yang punya minat berbisnis minuman siap saji, boleh nih disimak tips dari Kenny Soetomo, bartender profesional yang juga menjuarai lomba meracik cocktail Suntory Cocktail Connoisseur 2014. Yuk, check it out!
Baca Juga: Keren! Bisnis Kemasan Minuman Ini Bisa Raup Omzet Rp1,4 M per Bulan
Baca Juga: Jangan Sampai Tertipu! Begini Cara Pilih Partner Bisnis yang Tepat
1. Pastikan konsistensi rasa
Menurut Kenny, hal yang paling penting dari berbisnis minuman siap saji adalah konsistensi rasa. Jangan sampai kesan pertama yang baik hilang begitu saja karena minuman kedua atau ketiga yang disajikan rasanya berbeda.
“Bisnis RtD (Ready to Drink) yang penting adalah bagaimana minuman di minggu pertama rasaya sama dengan minuman di minggu ke sepuluh,” kata Kenny dalam sesi Traveloka Xperience, Kamis (9/7/2020).
Untuk itu, saran Kenny adalah hindari menjual minuman dengan komposisi bahan yang banyak. Sebab, semakin banyak kandungan minumannya, maka semakin besar potensi rasanya berbeda.
“Kalau dari yang bikin minuman, paling gampang cuma tiga bahan baku, kalau sudah itu beres. Semakin dikit ingredient, over price-nya juga semakin kecil,” tambahnya.
Baca Juga: Riset Toffin: Tren Minum Kopi Dorong Prospek Bisnis Kedai Kopi Cerah
Baca Juga: Omzet Kedai Kopi Ini Anjlok 50 Persen Terimbas Virus Corona