Agar bisa melakukan analisis marginal dengan sangat baik, diperlukan sebuah pemahaman konsep atau juga jenis analisis marginal tersebut. Beberapa konsep yang menggunakan sistem analisis marginal, yakni:
1. Biaya marginal (marginal cost)
Biaya marginal merupakan sebuah biaya tambahan yang seharusnya dikeluarkan oleh bagian perusahaan agar mampu membuat unit tambahan dari produk usaha yang dihasilkan perusahaan tersebut.
Cara perhitungan biaya Mlmarginal dapat diperoleh dari hasil biaya produksi tetap, namun menggunakan biaya variabel. Biaya tersebut akan selalu dimasukan pada setiap perhitungan biaya marginal.
2. Penerimaan Mlmarginal (marginal revenue)
Penerimaan marginal sendiri merupakan sebuah tambahan penerimaan yang didapatkan dari hasil penjualan satu unit produk. Dengan harga yang nilainya tetap, maka penerimaan marginal konstan disesuaikan dengan tingkat harganya.
Maka dari itu, kurva penerimaan marginal selalu sama dengan kurva penerimaan rata-rata dan juga kurva permintaan.
3. Utilitas marginal (marginal utility)
Konsep analisis marginal satu ini digunakan untuk mengukur manfaat pelanggan di dalam membeli layanan dari suatu perusahaan. Utilitas marginal juga dapat didasarkan pada sebuah persepsi pelanggan terhadap suatu merek yang dapat mempengaruhi keputusan pelanggan apakah tetap setia menggunakan barang tersebut atau tidak.
4. Produktivitas marginal (marginal productivity)
Produktivitas marginal merupakan salah satu konsep analisis marginal yang berfokus pada penambahan kuantitas output hasil dengan cara penambahan satu unit input. Produktivitas marginal ini sangat tergantung pada seberapa jumlah input yang dipakai.
5. Konsumsi marginal (marginal propensity to consume)
Konsumsi marginal ini merupakan salah satu bagian analisis marginal yang dipakai oleh konsumen agar bisa membeli suatu barang maupun jasa. Dengan begitu, kita bisa menganalisis dampak konsumsi yang digunakan konsumen dengan perekonomian.
6. Saving marginal (marginal propensity to save)
Konsep analisis marginal yang terakhir ini adalah bagian dari pendapatan tambahan konsumen yang nantinya bisa ditabung. Dikarenakan seorang individu memberikan anggaran pendapatan tambahan untuk konsumsi maupun tabungan, maka saving marginal hanya ada di antara 0 dan juga 1 saja.
Saving marginal akan dianggap 0 saat semua pendapatan tambahan telah dikonsumsi. Sedangkan saving marginal akan dianggap 1 saat semua pendapatan konsumen telah ditabung.