Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi berbagi amplop lebaran (istockphoto.com/KSChong)

Angpau adalah sejumlah uang yang dimasukkan ke dalam amplop dan diberikan pada anak-anak atau orang yang belum menikah pada hari Imlek. Namun, dalam praktiknya istilah angpau juga kerap dipakai untuk menyebut segala pemberian uang di berbagai hari raya. Tak terkecuali saat Lebaran.

Bisa memberikan angpau pada anak-anak tentu membuatmu bahagia. Semoga uang pemberianmu tidak hanya menyenangkan hati mereka, melainkan benar-benar berguna. Namun, apakah kamu sudah tahu cara menghitung besaran uang yang bakal dimasukkan dalam setiap amplop?

Kalau dirimu masih bingung dan takut jumlahnya terlalu sedikit atau banyak, uraian di bawah ini dapat membantu memudahkanmu bagi-bagi rezeki. Selain agar semua anak kecipratan rezeki, kamu juga jangan sampai mengeluarkan uang lebih besar dari kemampuan. Tetap harus ada skala prioritas dalam pemberian angpau. Ikuti penjelasannya sebelum kamu mulai berhitung.

1. Membagi berdasarkan kedekatan hubungan

ilustrasi memberi uang (pexels.com/RDNE Stock project)

Membagi calon penerima angpau berdasarkan kedekatan hubungannya denganmu bukan berarti kamu diskriminatif atau pilih kasih. Ada alasan yang masuk akal yaitu, dirimu punya tanggung jawab yang lebih besar pada orang yang hubungan kekerabatannya denganmu lebih dekat. Jadi, gak masalah bila kamu akan mengkategorikan anak-anak calon penerima angpau.

Pembagian yang paling umum adalah anak sendiri, anak saudara alias keponakan, dan anak tetangga. Makin dekat hubungannya denganmu, makin banyak pula angpau yang diberikan. Misalnya, anak tetangga masing-masing mendapat Rp5 ribu.

Keponakan memperoleh angpau sebesar Rp20 ribu. Sementara anak sendiri diberi uang sebesar Rp50 ribu. Tidak perlu merasa bersalah karena tak memberi mereka angpau dengan besaran yang sama. Selain banyak keluarga juga melakukannya, penting agar anak sendiri merasa tetap diistimewakan oleh orangtua.

Pun kamu dapat lebih memantau penggunaan uang tersebut oleh anakmu. Sedang angpau keponakan dan tetangga bisa jadi masuk ke kantong orangtua atau hanya dihabiskan buat jajan. Dengan anak sendiri diberi angpau lebih besar, kamu dapat mengarahkannya untuk menabung sebagian dan sebagian lagi boleh buat membeli apa pun yang bermanfaat.

2. Melihat orangtuanya masih hidup atau sudah meninggal

Editorial Team

Tonton lebih seru di