Agar kita lebih paham lagi mengenai apa itu buku besar aset, sepertinya sangat perlu mengetahui contohnya. Dengan adanya contoh biasanya akan mudah mengerti secara umumnya. Inilah contoh apa itu buku besar aset yang dapat kita ketahui:
1. Pembelian dari pemasok
Ketika kita telah melakukan pembelian barang atau bahan baku kepada pemasok, maka pihak perusahaan membuat kredit rekening kasnya dan debit di persediaan barang. Mengentri jurnalnya membutuhkan dua akun karena terdapat penerimaan dan pengeluaran baik itu berupa uang maupun barang.
Jumlah transaksi atas hal tersebut akan bertambah karena menambahnya persediaan barang. Sehingga tinggal menghitung kas pada akhir periodenya catatan berakhir.
2. Penjualan barang atau jasa ke pelanggan
Dalam hal menjualkan barang ataupun jasa kepada pelanggan maka harus dilakukan penawaran terlebih dahulu. Maka bagian keuangan akan mendebutkan piutang usaha serta kredit pada pendapatannya sebab belum terjual semua.
Proses entri jurnalnya melibatkan satu akun saja, sebab pada pendapatan atas penjualan masuk dalam akun ekuitas. Apabila nantinya pelanggan sudah membayar lunas, akun piutang akan dikurangi dan tunai akan ditambahkan.
3. Pembelian mesin untuk manufaktur
Apabila perusahaan membutuhkan pembelian mesin, hal itu akan dicatat sebagai transaksi dengan debit ke aset tetap dan kredit di kas. Sehingga untuk melakukan entri jurnalnya membutuhkan dua akun yang berbeda yakni penambahan mesin dan pengurangan uang kas.
Mesin masuk dalam kategori aset tetap karena dapat digunakan dalam jangka panjang dan dianggap sebagai persediaan alat yang berfungsi. Sehingga, uang kas dalam posisi kredit karena telah dipakai untuk membeli mesin pabrik tersebut.