Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi hacker (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Kemajuan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) bisa memberikan dampak positif pada kehidupan manusia, juga dampak negatif. Penyalahgunaan AI bisa menimbulkan kerugian bagi banyak orang.  Salah satunya adalah deepfake AI.

Adapun deepfake adalah teknologi berbasis deep learning yang digunakan untuk membuat rekaman video atau audio palsu yang sangat menyerupai orang aslinya. AI digunakan untuk mengumpulkan data seperti wajah dan suara dari target yang dapat diambil dari media sosial, lalu kemudian dilatih untuk mengenali wajah, ekspresi, gaya bicara, bentuk bibir, suara, dan intonasi dari target.

Deepfake AI sudah digunakan untuk banyak kasus penipuan keuangan. Seperti mengajukan kartu kredit menggunakan data target, meminta uang dan data pribadi, dan masih banyak lagi.

Tapi jangan khawatir, masyarakat bisa mencegah penipuan keuangan dengan deepfake AI, dengan mengikuti langkah berikut.

1. Jangan berikan data pribadi melalui sambungan telepon dan aktifkan notifikasi transaksi

Ilustrasi transaksi (IDN Times/Aditya Pratama)

Langkah pertama ialah tidak memberikan data pribadi melalui sambungan telepon, termasuk video call. Data pribadi yang dimaksud adalah PIN, one time-password (OTP), nomor kartu debit/kredit, masa berlaku kartu, dan CVV.

Pastikan untuk mengaktifkan notifikasi transaksi pada seluruh aplikasi keuangan, untuk mengetahui langsung jika ada transaksi mencurigakan.

2. Kenali ciri-ciri deepfake dan verifikasi identitas penelepon

Editorial Team

Tonton lebih seru di