Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kripto (unsplash.com/Kanchanara)

Intinya sih...

  • Gunakan dompet kripto tipe hardware untuk proteksi dari peretasan dan virus.

  • Aktifkan autentikasi dua faktor di setiap akses untuk menghindari akses tanpa izin.

  • Simpan seed phrase dan kunci pribadi secara fisik, bukan di cloud, untuk mengakses aset kripto kembali.

Investasi kripto mungkin sudah semakin populer di kalangan anak muda dan di pasar pemula dikarenakan sifat yang fleksibel dan juga memiliki potensi terkait keuntungan yang tinggi. Namun, aset digital seperti kripto juga memiliki risiko tersendiri apabila tidak disimpan dengan cara yang aman dan benar.

Banyak kasus kehilangan aset kripto yang diakibatkan karena kelalaian dalam menyimpan kunci pribadi atau pun tidak memiliki pemahaman yang memadai terkaitkan keamanan digital. Oleh sebab itu, penting bagi setiap pemilik aset kripto untuk memahami beberapa cara berikut ini dalam menyimpan asetnya dengan aman dan minim resiko.

1. Gunakan dompet kripto tipe hardware

ilustrasi Ethereum (pexels.com/Jievani)

Dompet hardware merupakan perangkat fisik yang kerap digunakan untuk menyimpan kunci pribadi kripto secara offline, sehingga nantinya tidak akan terhubung secara langsung ke internet.

Keunggulan utamanya adalah untuk memproteksi aset dari peretasan daring dan juga virus yang mungkin dengan mudah menyerang komputer, sehingga rentan menimbulkan masalah pada dompet digital biasa.

Dompet ini pada umumnya dilengkapi dengan fitur keamanan seperti PIN dan juga konfirmasi manual untuk setiap transaksi yang dilakukan. Pengguna dapat menyimpan seed phrase di tempat yang benar-benar aman sebagai cadangan apabila perangkat tersebut mengalami kerusakan atau bahkan hilang.

2. Aktifkan autentikasi dua faktor di setiap akses

ilustrasi investasi (unsplash.com/TabTrader.com)

Autentikasi dua faktor merupakan lapisan keamanan tambahan yang pada umumnya mengharuskan para pengguna untuk memasukkan kode verifikasi setelah nantinya memasukkan kata sandi utama. Metode ini juga membuat akses tersebut hanya bisa dilakukan dengan satu kredensial saja, sehingga menyulitkan pihak-pihak yang tidak sah untuk bisa mengaksesnya.

Kode autentikasi dua faktor pada umumnya dikirim melalui aplikasi autentikator atau SMS, sehingga sangat efektif untuk menghindari potensi akses tanpa izin ke akun kripto. Jangan pernah membagikan kode autentikasi dua faktor kepada siapa pun, termasuk orang-orang yang mungkin mengaku dari pihak layanan penyedia dompet digital, sebab rentan risiko peretasan.

3. Simpan seed phrase dan kunci pribadi secara fisik, bukan di cloud

ilustrasi kripto (pexels.com/Alesia Kozik)

Seed phrase atau kunci pribadi merupakan satu-satunya cara untuk bisa mengakses kembali aset kripto apabila dompetnya hilang atau mengalami kerusakan. Tidak heran apabila keputusan untuk menyimpannya di layanan Cloud atau aplikasi catatan digital ternyata bisa sangat berisiko akibat potensi peretasan.

Cara terbaik adalah dengan menuliskannya secara manual di kertas atau dengan menggunakan logam tahan panas dan juga air yang khusus dirancang untuk penyimpanan jangka panjang. Pastikan bahwa tempat penyimpanan tersebut memang berada di lokasi yang benar-benar aman dan hanya diketahui oleh pemilik dompet tersebut.

4. Hindari dompet di platform bursa untuk penyimpanan jangka panjang

ilustrasi kripto (pexels.com/Alesia Kozik)

Dompet yang disediakan oleh platform bursa, seperti exchange online memang dianggap praktis untuk melakukan berbagai transaksi cepat, namun juga kurang aman untuk penyimpanan jangka panjang. Risiko seperti pembekuan akun, peretasan bursa, hingga bangkrutnya platform ternyata bisa menimbulkan aset tersebut tidak dapat diakses kembali.

Untuk penyimpanan kripto jangka panjang memang sebaiknya dapat dipindahkan ke dompet pribadi, seperti hardware wallet atau software wallet dengan keamanan yang tinggi. Langkah ini setidaknya dapat membantumu untuk memiliki kendali penuh terhadap setiap aset yang ada, tanpa harus bergantung pada pihak ketiga.

Menyimpan aset kripto dengan aman bukan hanya terkait soal teknologi, namun juga kesadaran akan berbagi risiko dan kebiasaan untuk menjaga keamanan digital. Terapkan beberapa cara di atas untuk meminimalisir kemungkinan kehilangan aset dan menjaga portofolio investasimu tetap aman. Jangan sampai sembarangan dalam menyimpan aset kripto milikmu!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team