Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-10-22 at 13.19.38 (1).jpeg
CIMB Niaga Syariah meresmikan Syariah Digital Branch di kawasan Serpong, Tangerang, Banten, Rabu (22/10/2025). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Intinya sih...

  • Proses pemisahan atau spin-off unit usaha syariah (UUS) CIMB Niaga sudah dimulai.

  • Targetnya izin usaha spin-off akan terbit pada akhir 2025.

  • Target aset CIMB Niaga Syariah tumbuh di atas Rp100 triliun dalam lima tahun setelah spin-off, dengan jumlah nasabah meningkat menjadi 2,5-3 juta.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tangerang, IDN Times - Proses pemisahan atau spin-off unit usaha syariah (UUS) CIMB Niaga sudah dimulai. Targetnya, izin operasional CIMB Niaga Syariah sebagai bank syariah (bukan lagi UUS) akan terbit pada akhir tahun ini.

Nantinya, bank itu ditargetkankan menjadi bank syariah kedua terbesar di Indonesia, di mana posisi pertama diduduki oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI.

"Begitu izin keluar, kita langsung resmi berdiri sebagai Bank CIMB Niaga Syariah," kata Direktur Syariah Banking CIMB Niaga, Pandji P. Djajanegara di Syariah Digital Branch CIMB Niaga di kawasan Serpong, Tangerang, Rabu (22/10/2025).

1. Bakal fokus ke ritel dan UMKM

Direktur Syariah Banking CIMB Niaga, Pandji P. Djajanegara. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Pandji mengatakan, ke depannya CIMB Niaga Syariah akan fokus pada segmen ritel atau consumer dan juga usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Dia mengatakan, CIMB Niaga Syariah akan menggenjot pinjaman modal kerja untuk UMKM, terutama pembiayaan untuk sektor hijau.

"Selain itu, ada juga auto financing (pembiayaan kendaraan), sama working capital financing untuk UMKM. Nanti akan kita tambah produk-produk hijau — misalnya green financing, energi terbarukan, wakaf produktif, dan sebagainya," ucap Pandji.

Produk-produk pembiayaan untuk UMKM juga dipastikan bisa diakses melalui layanan digital.

"Kita juga lagi siapkan digital microfinance supaya pelaku usaha kecil bisa dapet akses modal lewat platform digital," ujar Pandji.

2. Targetkan aset tumbuh di atas Rp100 triliun

Direktur Syariah Banking CIMB Niaga, Pandji P. Djajanegara. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Dengan spin-off dan berbagai inovasi yang disiapkan CIMB Niaga Syariah, nilai aset ditargetkan tumbuh di atas Rp100 triliun.

"Tapi kurang lebih targetnya, dalam lima tahun setelah spin-off, aset kita bisa tumbuh dua kali lipat dari posisi sekarang, yang sekitar Rp70 triliun," tutur Pandji.

Perusahaan juga menargetkan jumlah nasabah tumbuh dari 1,7 juta menjadi 2,5-3 juta.

3. Layanan CIMB Niaga Syariah bisa diakses lewat cabang konvensional

Direktur Syariah Banking CIMB Niaga, Pandji P. Djajanegara. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

CIMB Niaga Syariah memastikan, spin-off tidak akan mempersulit akses layanan perbankan untuk nasabah. Sebab, layanan CIMB Niaga Syariah tetap disediakan melalui cabang-cabang CIMB Niaga.

"Jadi, semua nasabah yang hari ini dilayani di cabang konvensional, nanti setelah spin-off, tetap bisa dilayani di cabang konvensional juga. Misalnya, dia nasabah syariah di cabang Pondok Indah — setelah spin-off, kalau di situ ada cabang konvensional, ya tetap bisa dilayani di situ," ujar Pandji.

Editorial Team