Jakarta, IDN Times – Coinbase mengungkap potensi kerugian hingga 400 juta dolar AS (sekitar Rp6,5 triliun) akibat serangan siber yang membobol data pelanggan. Informasi itu disampaikan perusahaan dalam laporan resmi ke Securities and Exchange Commission (SEC) pada pekan ini. Peretasan ini memicu kejatuhan saham lebih dari 7 persen saat pembukaan perdagangan Kamis (15/5/2025).
Serangan terjadi setelah perusahaan menerima email dari pelaku tak dikenal pada 11 Mei. Email tersebut berisi klaim bahwa mereka memiliki akses terhadap akun pelanggan dan dokumen internal Coinbase. Pelaku meminta tebusan 20 juta dolar AS (sekitar Rp328 miliar) agar data itu tidak dipublikasikan.
Coinbase menolak membayar uang tersebut dan telah bekerja sama dengan aparat penegak hukum. Data yang bocor mencakup nama, alamat, nomor telepon, email, empat digit terakhir nomor jaminan sosial, hingga gambar kartu identitas pemerintah. Namun, kata perusahaan, tidak ada kata sandi, kunci privat, atau dana nasabah yang ikut dicuri.