Ilustrasi emas (freepik.com)
Sementara itu, emas justru tampil sebagai aset dengan performa terbaik. Berdasarkan data The Market Stats, emas mencatat imbal hasil kumulatif sekitar 95 persen selama periode Santa Rally. Sejak 2005, hanya 2023 yang mencatatkan kinerja negatif, itupun dalam skala kecil.
Kekuatan emas sejalan dengan harganya yang kini menembus rekor tertinggi baru di atas 4.400 dolar AS per ons, menandakan potensi kelanjutan tren positif di akhir tahun.
Secara umum, emas sudah berada di level all-time high, S&P 500 hanya sekitar 1,5 persen dari rekor tertingginya, sementara bitcoin masih tertinggal sekitar 30 persen dari puncaknya. Kondisi ini membuat BTC dinilai memiliki ruang pemulihan yang lebih besar jika sentimen pasar global membaik.
Meski Bitcoin tengah menghadapi tekanan berat di akhir tahun, pola musiman Santa Claus Rally memberi secercah harapan bagi pasar. Dengan saham dan emas menunjukkan sinyal kekuatan, peluang perbaikan sentimen di pasar kripto tetap terbuka.
Namun, investor tetap perlu bersikap realistis dan disiplin, mengingat volatilitas tinggi masih menjadi ciri utama bitcoin. Memahami pola historis, tanpa mengabaikan risiko, adalah kunci menyambut awal tahun dengan strategi yang lebih matang.