ilustrasi cyberbullying (freepik.com/DC Studio)
Sisi gelap influencer marketing juga mencakup perilaku gak etis di media sosial, seperti cyberbullying atau merendahkan orang lain demi engagement.
Bukan cuma korban yang dirugikan dari perilaku ini, tapi juga reputasi influencer yang bisa jatuh dalam sekejap. Hal-hal seperti ini menunjukkan bahwa popularitas gak selalu sejalan dengan integritas.
Influencer marketing memang punya potensi besar untuk menghubungkan brand dengan audiens yang tepat. Tapi sebelum percaya begitu saja dengan angka followers dan testimoni, penting untuk melihat lebih dalam. Followers palsu, promosi barang berbahaya, dan kerja sama gak transparan hanyalah sebagian dari sisi gelap yang ada.
Kalau kamu seorang konsumen, jadilah kritis dan selalu cek ulang informasi sebelum membeli produk dari promosi influencer. Kalau kamu pemilik brand, pastikan memilih influencer yang memang punya audiens asli dan engagement nyata. Ingat, dalam dunia pemasaran digital, kepercayaan adalah modal terbesar, sekali hilang, susah untuk kembali.
Sumber:
https://kadimadigital.com/the-dark-side-of-influencer-marketing-exposing-the-fake-and-finding-real-followers/