Media sosial bukan sekadar tempat berbagi cerita, tapi juga ajang pamer gaya hidup. Banyak orang berlomba-lomba menunjukkan barang mewah, liburan mahal, hingga kehidupan serba glamor. Fenomena ini dikenal dengan istilah flexing, yang pada dasarnya berarti memamerkan kekayaan atau pencapaian pribadi.
Bagi sebagian orang, flexing adalah bentuk ekspresi dan motivasi diri. Namun, ada juga yang rela berutang demi citra mewah di media sosial. Di balik gemerlapnya konten yang diunggah, tersimpan pertanyaan besar: apakah ini benar-benar gaya hidup, atau justru beban finansial?