Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Manfaat Literasi Keuangan, biar Gak  Tertipu Modus Crazy Rich Palsu

ilustrasi menghitung anggaran (pexels.com/Mikhail Nilov)

Jakarta, IDN Times - Literasi keuangan masyarakat Indonesia masih jadi pekerjaan rumah yang mesti ditangani banyak pihak, terutama pemerintah, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan institusi finansial lainnya.

Rendahnya literasi keuangan masyarakat Indonesia pun membuat tak sedikit dari mereka menjadi korban investasi bodong atau ilegal. Mereka dapat tergiur begitu mudah kekayaan yang kerap ditampilkan sosok-sosok (mengaku) crazy rich di media sosial.

Sebagai informasi, Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dirilis OJK menunjukkan literasi keuangan baru sebesar 38,03 persen pada 2019 silam.

Secara harfiah, literasi keuangan dapat diartikan sebagai pengetahuan dan keterampilan masyarakat terkait finansial, agar mampu mengelola dan memanfaatkan keuangan secara maksimal.

Dengan adanya literasi keuangan, masyarakat diharapkan memiliki bekal edukasi mumpuni terkait finansial, sehingga mampu mengambil sikap dan memilih keputusan keuangan secara bijak.

Oleh karena itu, Executive Vice President Wealth Management Head OCBC NISP, Juky Mariska, mengungkapkan sejumlah hal yang merupakan manfaat literasi keuangan bagi masyarakat Indonesia. Berikut ulasannya!

1. Bisa lebih mengetahui macam-macam produk keuangan

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Juky menyampaikan, pentingnya literasi keuangan yang pertama adalah masyarakat menjadi lebih mengetahui berbagai macam produk keuangan.

"Semakin luas pengetahuan finansialnya, maka masyarakat akan semakin familiar dan mengenal produk keuangan di pasaran. Setelah mengetahuinya, masyarakat akan mampu menikmati manfaat dari masing-masing layanan finansial," kata dia, dalam keterangan tertulis kepada IDN Times, Kamis (24/3/2022).

2. Bisa mengetahui cara memanfaatkan produk keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan

Ilustrasi pengaduan masalah keuangan di OJK. ANTARA FOTO/Basri Marzuki

Selanjutnya, sambung Juky, pentingnya literasi keuangan adalah membuat masyarakat menjadi tahu cara memanfaatkan dan menggunakan produk keuangan.

"Setelah mempunyai wawasan cukup terkait produk dan jasa keuangan, masyarakat akan berani mencoba menikmati produk keuangan. Selain itu, mereka akan memilih dan mengonsumsi produk dan layanan finansial berdasarkan kebutuhan," katanya.

3. Bisa terhindar dari penipuan

Ilustrasi penggelapan (IDN Times/Arief Rahmat)

Manfaat literasi keuangan yang ketiga adalah membuat mereka terhindar dari penipuan.

"Ketika masyarakat mempunyai pengetahuan memadai terkait produk dan layanan keuangan, mereka tidak akan mudah tertipu produk merugikan seperti investasi bodong, skema ponzi, monkey business, dan sebagainya," papar Juky.

4. Mampu mendistribusikan kekayaan lebih merata

Ilustrasi Kaya Raya. (IDN Times/Aditya Pratama)

Pentingnya literasi keuangan yang terakhir adalah membuat masyarakat mampu mendistribusikan kekayaan jadi lebih merata.

Pemanfaatan produk dan layanan keuangan mengakibatkan dana dari masyarakat terhimpun dan terdistribusi kembali dalam masyarakat.

Juky menambahkan, orang yang kelebihan dana tersebut akan menyimpannya dalam produk dan lembaga keuangan untuk mendapatkan keuntungan.

"Dana tersebut kemudian akan didistribusikan kepada pihak membutuhkan (misal untuk kredit, pinjaman usaha, dan sebagainya). Dengan demikian, setiap orang punya akses mencapai kesejahteraan sama sehingga kekayaannya lebih merata," paparnya.

5. Peningkatan taraf hidup

Ilustrasi investasi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Apabila masyarakat telah mampu terampil memanfaatkan produk dan layanan keuangan, taraf hidup menjadi meningkat. Masyarakat bisa mengetahui tentang perencanaan dan pengelolaan keuangan secara efisien dan bijak.

"Mereka akan mengenal investasi dan belajar melihat peluang sebagai pemasukan tambahan."

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Vanny El Rahman
3+
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us