Penggunaan layanan paylater mungkin semakin populer karena menawarkan kemudahan tersendiri dalam bertransaksi tanpa harus membayar di muka. Metode ini menjadi pilihan utama pada saat melakukan proses pembelanjaan secara daring atau pemesanan tiket perjalanan.
Namun di balik kenyamanan tersebut, ternyata banyak pengguna yang tidak menyadari bahwa ada risiko keuangan yang muncul apabila tidak bijak dalam mengelolanya.
Paylater sering kali memberikan ilusi seolah-olah pengguna memiliki daya beli yang lebih besar, padahal kenyataannya itu merupakan penundaan kewajiban pembayaran. Jika tidak diatur dengan cermat, justru penggunaan paylater bisa menimbulkan beban utang yang semakin berat dan pada akhirnya sulit untuk dikendalikan.