Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ma Huateng (Twitter.com/ma_tencent)
Ma Huateng (Twitter.com/ma_tencent)

Jakarta, IDN Times – Saat mendengar nama Jack Ma, orang-orang umumnya sudah tahu bahwa pria tersebut adalah pendiri Alibaba, perusahaan e-commerce terbesar di Tiongkok, dan orang terkaya di negeri itu.

Namun, saat membahas soal Ma Huateng, mungkin masih banyak yang belum tahu tentangnya. Padahal jika dibandingkan dengan Jack Ma, Ma Huateng tidak kalah jauh karena dia orang terkaya kedua di Tiongkok. Kekayaan Ma Huateng juga pernah mengalahkan kekayaan Jack Ma pada September lalu.

Selain fakta itu, berikut hal lain yang perlu diketahui dari sosok Ma Huateng.

1. Memiliki nama panggilan Pony Ma

Ma Huateng (Twitter.com/ma_tencent)

Meski sama-sama memiliki nama ‘Ma’, namun Ma Huateng tidak ada hubungan kekeluargaan dengan Jack Ma. Ma Huateng hanya memiliki nama panggilan lain, yaitu Pony Ma.

Nama panggilan Pony itu berasal dari kata dalam bahasa Tiongkok yang berarti kuda.

2. Latar belakangnya dari keluarga sederhana

Ma Huateng (Wikimedia/By TechCrunch - DLNG2070, CC BY 2.5, https://commons.wikimedia.org)

Ma Huateng lahir pada tahun 1971, di Dongfang, Hainan, Tiongkok. Dia disebut memiliki latar belakang yang sederhana karena ayahnya hanya seorang manajer pelabuhan di Shenzhen.

Pada tahun 1989, Ma mendaftar di Universitas Shenzhen untuk mempelajari rekayasa perangkat lunak. Ma merupakan delegasi Kongres Rakyat Nasional (NPC) dan sudah bergabung sejak lama.

3. Awal karirnya jadi programmer

logo WeChat di Kantor Pusat WeChat, Guangzhou, Tiongkok. instagram.com/nicezhao/

Setelah lulus dengan gelar sarjana ilmu komputer dari Universitas Shenzhen, Ma Huateng memulai karirnya sebagai programmer di China Motion Telecom Development (CMMobile), sebuah perusahaan yang dikenal karena mengembangkan perangkat lunak untuk pager.

Ia dilaporkan memiliki gaji bulanan sebesar 176 dolar Amerika atau sekitar Rp2 jutaan pada saat itu.

Setelah meninggalkan CMMobile, Ma mendapatkan pekerjaan di Shenzhen Runxun Communications. Dia bekerja di sana di departemen penelitian dan pengembangan untuk layanan panggilan Internet.

4. Umur 27 tahun mendirikan Tencent

Tencent (Twitter.com/ma_tencent)

Ma merupakan salah satu pendiri Raksasa Internet Tiongkok, Tencent Holdings. Perusahaan itu kini merupakan salah satu bisnis terbesar negara berdasarkan kapitalisasi pasarnya.

Ma mendirikan Tencent pada tahun tahun 1998 atau saat usianya 27 tahun, bersama empat teman sekelasnya. Salah satu produk Tencent yang terkenal adalah aplikasi perpesanan WeChat yang dirilis pada 2011. WeChat telah memiliki lebih dari 1 miliar pengguna saat ini.

Menurut BBC, pendapatan kuartal pertama tahun 2020 Tencent mencapai 108 miliar yuan atau sekitar 15,2 miliar dolar AS. Jumlah itu meningkat 26 persen tahun-ke-tahun (year-on-year) meskipun ada pandemik virus corona.

Menurut Crunchbase, Tencent telah melakukan 479 investasi dengan total dana investasi mencapai 6,6 miliar dolar AS.

5. Pernah jadi orang terkaya Tiongkok, mengalahkan Jack Ma

marketwatch.com

Pada September lalu, Pony Ma sempat menjadi orang terkaya di Tiongkok dengan kekayaan bersih lebih dari 52 miliar dolar AS, menurut Bloomberg Billionaires Index. Dia memegang 9,7 persen kepemilikan Tencent.

Sementara per 10 Desember 2020, ia memiliki kekayaan sebesar 57,4 miliar dolar AS, menjadikannya orang terkaya kedua di Tiongkok setelah Jack Ma. Kekayaan Jack Ma adalah sebesar 61,8 miliar dolar pada saat yang sama.

6. Dikenal pemalu dan tak suka menonjolkan diri

Ma Huateng (Twitter.com/ma_tencent)

Ma dikenal tidak suka menonjolkan diri di media. Teman sekelasnya mendeskripsikannya sebagai orang yang pemalu dan tidak suka mencari perhatian ketika tumbuh dewasa.

Ma yang saat remaja memiliki cita-cita sebagai ahli astronomi, mengidolakan mendiang Steve Jobs, salah satu pendiri Apple, menurut Indian Express.

7. Tiga kali masuk daftar Time's 100 Most Influential People in the World

Ma Huateng (forbes.com)

Menurut The Famous People, Ma telah dinobatkan sebagai salah satu dari ‘100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia’ oleh majalah Time sebanyak tiga kali.

Ia juga dikenal sebagai orang yang dermawan karena menjalankan yayasan amal yang ia dirikan sendiri. Pada 2016, dia mentransfer 2 miliar dolar AS ke badan amal itu.

Editorial Team