Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bisnis cetak kartu vaksinasi Dapur Pro dan Maju Stamp - Daniel Morris Manurung

Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 telah membuat banyak orang kehilangan pekerjaan, karena terjadi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran. Namun di sisi lain, pandemik ternyata juga membuka peluang lahirnya bisnis baru, seperti halnya bisnis cetak kartu bukti vaksinasi.

Kartu vaksinasi memang telah menjadi salah satu syarat yang wajib dimiliki seseorang, jika ingin melakukan perjalanan di tengah meningkatnya pandemik COVID-19 saat ini. Melihat kondisi ini, ide bisnis untuk mencetak kartu vaksinasi agar bisa lebih praktis dalam penggunaannya pun terlintas di benak Daniel Morris Manurung, seorang desainer grafis asal Patumbak, Sumatra Utara.

Daniel mengungkapkan ide bisnis yang muncul di tengah pandemik ini cukup mampu meringankan beban para pelaku usaha yang terlibat.

“Jadi manfaatnya yang pasti kan mereka mendapatkan tambahan dari pekerjaan ini,” ujar lulusan Universitas Sumatra Utara tersebut.

Lalu bagaimana kisahnya hingga Daniel bisa mendapat ide untuk menjalani bisnis ini? Berikut jawabannya.

1. Awal mula menjalani bisnis cetak kartu vaksinasi

Bisnis cetak kartu vaksinasi Dapur Pro dan Maju Stamp - Daniel Morris Manurung

Bisnis cetak kartu vaksinasi yang dijalani Daniel terinspirasi dari peraturan yang diterapkan pemerintah, yang mengharuskan orang memiliki kartu bukti sudah divaksinasi sebagai syarat perjalanan.

Menyadari tidak semua orang bisa menggunakan ponsel untuk menunjukkan bukti kartu vaksinasi mereka, ia pun berpikir menciptakan versi cetaknya. Namun, bukan hanya sekadar cetakan biasa di kertas yang mudah rusak karena dilipat-lipat.

Setelah menemukan ide peluang bisnis ini dan mempelajari serta mencari lebih banyak informasi, akhirnya Daniel memutuskan mencoba mencetak kartu vaksinasi ke bentuk yang lebih praktis dan tahan lama seperti kartu ATM.

“Umumnya kan, orang mungkin yang punya handphone atau yang biasa menggunakan platform-nya mungkin dia hanya menunjukkan melalui galeri atau pun file yang ada di handphone. Di luar itu kan pasti ada yang terbatas. Harus menunjukkan dalam bentuk fisik gitu ya, untuk di-foto copy, misalnya. Nah, keluarlah bentuk print out,” kata Daniel saat berbincang dengan IDN Times pada 3 Agustus 2021.

Print out yang biasa kita lihat itu masih banyak yang menggunakan kertas HVS. Itu kan gede itu karena gak ada patokan ukurannya. Jadi banyak yang nge-print ukuran gede, dilipat-lipat, beberapa kali pakai kan jadi lecek. Dibuang, harus print lagi. Keluarlah ide liat dari internet, lihat dari Google juga, kartu vaksinasinya bisa dicetak dalam bentuk seperti kartu ATM atau ID Card dengan bahan PVC,” tambahnya.

2. Berkolaborasi dengan UMKM di Medan

Editorial Team

Tonton lebih seru di