ilustrasi Penyuntikan Vaksin (ANTARA FOTO/AAP Image/David Mariuz via REUTERS)
Meski pandemik menambah bebannya, Choo juga mengatakan pandemik telah membuka peluang bisnis baru baginya.
“Salah satu hasil positif dari COVID-19 adalah, saya sudah mulai berteman dengan orang Singapura yang berbasis di Indonesia! Salah satu dari mereka ternyata adalah Manajer Umum di pusat perbelanjaan lokal dan bertanya apakah saya dapat membantu mendirikan klinik di mal,” katanya.
“Saya menghubungkannya dengan mitra perawatan kesehatan lokal saya. Diskusi sedang berlangsung dan satu sedang dalam proses didirikan segera. Anda tidak pernah tahu peluang apa yang akan datang dan terbuka untuk Anda di sini di Indonesia,” lanjutnya.
Meski demikian ia juga mengaku sempat mengalami kesulitan beradaptasi dengan kehidupan di Indonesia ketika pertama kali tiba. Kesulitan itu terkait banyak hal, seperti perbedaan budaya, kualitas udara buruk, lalu lintas yang sangat padat hingga air keran yang tidak dapat minum langsung.
“Pindah ke Jakarta sendirian juga berarti saya tidak memiliki keluarga dan teman di sekitar saya sebagai sistem pendukung. Tentu saja, pindah ke Jakarta bersama keluarga memiliki tantangan yang berbeda pula,” lanjut Choo.
Namun demikian ia mengatakan dirinya cukup beruntung karena memiliki teman dan klien yang mau membantu dan mendukungnya selama masa transisi.
“Kesepian semakin meningkat saat Anda menghadapi masalah. Anda mungkin menyadari bahwa masalah yang Anda hadapi unik untuk situasi Anda dan tidak ada yang benar-benar dapat membantu Anda. Namun, jika bisa bertahan di Indonesia, Anda bisa bertahan di mana saja,” jelasnya.