Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
f6e58446-6589-47c2-97ce-08c4695ec9c7.jpeg
Aplikasi Livin by Mandiri. (dok. Bank Mandiri)

Intinya sih...

  • Arizona IndoFest 2025 menjadi ruang temu bagi diaspora Indonesia di AS.

  • Berbagai kegiatan menampilkan karya kreatif dan sosialisasi layanan digital.

  • Harapan Arizona IndoFest sebagai awal langkah bisnis warga lokal dengan Indonesia.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Bank Mandiri memperluas ekspansi aplikasi Livin' by Mandiri ke diaspora Indonesia yang ada di Amerika Serikat (AS) dengan hadir di Arizona IndoFest 2025. Melalui program Livin' Around The World (LATW), Bank Mandiri ingin Arizona IndoFest jadi sarana sosialisasi layanan digital Livin’ by Mandiri.

Hal tersebut didukung pencapaian per Mei 2025, aplikasi Livin’ by Mandiri telah digunakan oleh lebih dari 31,6 juta pengguna dengan frekuensi transaksi menyentuh 1,8 miliar transaksi dengan nilai menembus Rp1.744 triliun.

SEVP Corporate Relations Bank Mandiri, M Wisnu Trihanggodo mengatakan, pencapaian ini menegaskan peran Bank Mandiri sebagai penggerak utama digital banking di Indonesia. Bukan hanya itu, Bank Mandiri juga memperlihatkan akselerasi, sinergi, dan komitmen dalam menghadirkan layanan finansial adaptif untuk berbagai kebutuhan, termasuk bagi diaspora Indonesia.

“Melalui inisiatif LATW, Bank Mandiri berkomitmen memberikan nilai tambah nyata bagi diaspora Indonesia. Kami ingin memastikan akses literasi finansial digital dapat membantu mengelola usaha kreatif secara lebih tertib dan berkelanjutan. Dengan sinergi bersama komunitas, kami percaya akselerasi pertumbuhan ekonomi kreatif dapat semakin kuat dan relevan di panggung global,” tutur Wisnu dalam keterangan resminya, Jumat (22/8/2025).

1. Arizona IndoFest 2025 hadir mempertemukan para diaspora

Parade "Cantik Berkebaya" oleh WNI dan Diaspora Indonesia di Washington DC, AS. (Dok. KBRI Washington DC)

Arizona IndoFest 2025 yang akan berlangsung pada 23–25 Agustus 2025 di Arizona (AS) hadir sebagai ruang temu bagi diaspora, pelaku kreatif, penikmat budaya, serta mitra lintas sektor untuk saling berbagi karya, pengalaman, dan peluang kolaborasi.

Festival ini juga relevan dengan fakta bahwa terdapat lebih dari 150 ribu diaspora Indonesia di Negeri Paman Sam, termasuk komunitas di Arizona yang banyak bergerak di sektor kuliner, kriya, dan usaha kreatif.

Festival ini merupakan bagian dari rangkaian Mandiri Creative Economy Diplomacy 2025, yakni sebuah inisiatif di Jepang, AS, dan Turki yang bertujuan mendorong diplomasi kreatif Indonesia melalui dialog terbuka serta jejaring berkelanjutan.

Gelaran Arizona IndoFest 2025 mengangkat tema “merayakan warisan budaya” dan “menjembatani kolaborasi.”. Tema itu kemudian diterjemahkan dalam beragam aktivitas yang dirancang sederhana, tetapi bermakna seperti panggung terbuka dan pertemuan bisnis terarah hingga diskusi panel yang membumi serta expo kuliner, kriya, dan fashion kreatif hasil kurasi.

Ketua Dewan Penasihat Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (GEKRAFS), Sufmi Dasco Ahmad menekankan pentingnya peran industri ekonomi kreatif di tengah tantangan global. Menurutnya, dalam situasi ekonomi dunia yang penuh tekanan, diperlukan ide-ide kreatif untuk menghadirkan solusi nyata yang dapat menghasilkan pendapatan negara sekaligus membantu masyarakat yang terdampak.

Menurut Dasco, ekonomi kreatif bukan hanya sektor ekonomi, melainkan ekspresi budaya dan identitas bangsa yang strategis. Dia menegaskan, kreativitas anak bangsa harus menjadi kekuatan yang tidak hanya menggerakkan perekonomian nasional, tetapi juga punya tempat ideal di panggung dunia.

“Kini saatnya Indonesia memimpin dengan kekuatan budaya dan kreativitas. Bersama-sama, mari kita jadikan ekonomi kreatif sebagai lokomotif menuju Indonesia maju dan berpengaruh secara global,” ujar pria yang juga merupakan Wakil Ketua DPR RI tersebut.

Hal senada juga ditegaskan Ketua Umum GEKRAFS, Kawendra Lukistian yang menyampaikan bahwa diplomasi kreatif bekerja paling baik ketika komunitas duduk bersama tanpa pretensi, saling mendengar, lalu bergerak bersama.

“Arizona IndoFest 2025 kami desain sebagai ruang perjumpaan yang wajar: orang datang, saling mengenal, lalu mungkin besok kembali bekerja sama,” kata dia.

2. Berbagai kegiatan di Arizona IndoFest 2025

Pentas tari dalam Indonesia Cultural Night 2024 (dok. ICN 24)

Arizona IndoFest 2025 akan menampilkan berbagai kegiatan, mulai dari pentas musik, tari, dan dialog singkat yang memberi konteks kultural dari karya yang dipentaskan, hingga expo terkurasi yang menonjolkan kuliner, kain, kriya, serta fashion kreatif dengan kisah di balik bahan, proses, dan pengrajin.

Diskusi panel akan mengulas isu praktis seputar akses pasar, pendidikan, kolaborasi budaya, hingga pariwisata. Sosialisasi LATW oleh Bank Mandiri akan melengkapi seluruh rangkaian tersebut dengan format tanya jawab yang lugas mengenai bagaimana layanan digital mampu mendukung arus kas usaha kreatif dan kebutuhan finansial harian.

Pertemuan bisnis yang diadakan pun akan menekankan tindak lanjut terarah dengan fokus pada kecocokan nilai dan peluang kerja sama nyata.

“Kami diaspora di Arizona melihat bahwa kawan-kawan di Indonesia berpikir untuk masuk ke Amerika, mereka perlu bergumul di California dan biaya sangat mahal. Namun, Arizona adalah up-and-coming-state yang laju pertumbuhan ekonominya lebih tinggi dari California dengan biaya bisnis yang masih jauh lebih terjangkau untuk perusahaan dan produk Indonesia yang ingin masuk ke Amerika," ujar Calon Ketua GEKRAFS DPLN Amerika Utara, Ananda Hutapea

"Melalui Arizona IndoFest ini kami berharap pesan ini dapat diterima oleh masyarakat Indonesia yang ingin menjajaki pasar Amerika. Termasuk industri kreatif Indonesia," sambung dia.

3. Arizona IndoFest diharapkan jadi awal dari langkah bisnis warga lokal dengan Indonesia

Para pihak yang meramaikan Indonesia Cultural Night (ICN) 2024 (dok. ICN 24)

Sementara itu, Inggrid Dotulong-Mailoor selaku Ketua Panitia pelaksana Arizona IndoFest 2025 mengungkapkan, Arizona IndoFest diharapkan bisa menjadi awal dari kegiatan-kegiatan tahunan yang bisa menarik perhatian masyarakat lokal untuk berbisnis dengan Indonesia.

"Selain itu, kita berharap diaspora Indonesia di Arizona juga mulai melihat ini sebagai kesempatan untuk mereka dan memulai UMKM milik diaspora Indonesia di Arizona," kata Inggris.

Tak ketinggalan, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) turut hadir melalui booth informasi dan sesi tatap muka terbatas. Kehadiran perwakilan diplomatik ini bukan hanya memberikan payung legitimasi bagi diaspora dan pelaku usaha, melainkan juga menyediakan rujukan resmi dalam hal layanan konsuler, perlindungan WNI, hingga penjelasan prosedur administratif lintas batas.

Dukungan KJRI sekaligus memperkuat posisi Arizona IndoFest 2025 di mata mitra AS sehingga tindak lanjut jejaring dapat berlangsung lebih aman, tertib, dan berkelanjutan.

Semangat kolaborasi dalam penyelenggaraan Arizona IndoFest 2025 juga selaras dengan visi besar pengembangan ekonomi kreatif Indonesia.

“GEKRAFS bisa besar bukan hanya dari kita, tapi juga dari spirit para pelaku ekraf. Dengan dukungan regulasi yang kuat, kami percaya ekonomi kreatif dapat menjadi kekuatan nyata, bukan sekadar narasi,” tutur Ketua Umum GEKRAFS, Kawendra Lukistian.

Editorial Team