Jakarta, IDN Times – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden secara resmi memperkenalkan sebuah strategi ekonomi yang disebut Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik atau Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) pada minggu ini selama tur Asia pertamanya.
Hal ini terjadi lima tahun setelah AS secara sepihak menarik diri dari Kemitraan Trans-Pasifik, kesepakatan perdagangan yang ditandatangani oleh 12 negara di Asia-Pasifik, Amerika Utara, dan Amerika Selatan.
Setelah AS keluar, negara-negara anggota yang tersisa terus bersama dan meluncurkan CPTPP atau Kemitraan Trans-Pasifik Komprehensif dan Progresif. Ini adalah salah satu kesepakatan perdagangan multilateral terbesar di dunia, yang bahkan membuat China ingin bergabung.
Sejak penarikan itu, kehadiran AS di kawasan menjadi sangat berkurang, dan ini diperburuk oleh perang dagangnya dengan China. Tetapi IPEF telah memecahkan kebekuan tersebut. Meski demikian, analis dan pengamat masih memiliki keraguan pada IPEF, menyebutnya lebih simbolis daripada kebijakan yang efektif atau nyata.
Lalu, apa sebenarnya Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik? Berikut jawabannya.