Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
6 Metode Investasi Warren Buffett yang Belum Banyak Orang Tahu
ilustrasi investasi (vecteezy.com/Thanakorn Lappattaranan)

Intinya sih...

  • Fokus pada sedikit investasi terbaik

  • Memanfaatkan insurance float sebagai sumber modal

  • Mengutamakan kualitas manajemen dibanding angka semata

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Warren Buffett dikenal sebagai salah satu investor tersukses sepanjang masa. Banyak orang mengenalnya lewat prinsip sederhana seperti investasi jangka panjang dan beli bisnis bagus. Namun di balik kesederhanaan itu, ada strategi yang jauh lebih dalam dan jarang dibahas secara detail.

Buffett gak hanya mengandalkan insting, tapi juga pendekatan sistematis yang konsisten selama puluhan tahun. Menariknya, beberapa metode investasinya justru bertentangan dengan nasihat investasi populer. Lewat artikel ini, kamu akan mengenal enam metode investasi Warren Buffett yang belum banyak orang pahami.

1. Fokus pada sedikit investasi terbaik

ilustrasi saham (pexels.com/Hanna Pad)

Kebanyakan investor dianjurkan untuk menyebar dana ke banyak saham demi mengurangi risiko. Warren Buffett justru memilih fokus pada sedikit perusahaan yang benar-benar ia pahami secara mendalam. Menurut pandangannya, terlalu banyak diversifikasi sering kali menandakan kurangnya keyakinan terhadap kualitas investasi.

Dengan portofolio yang lebih terkonsentrasi, kamu dipaksa untuk melakukan analisis lebih serius sebelum mengambil keputusan. Setiap saham yang dibeli harus punya alasan kuat, bukan sekadar ikut tren. Strategi ini memang berisiko jika dilakukan tanpa pengetahuan, tapi bisa sangat efektif jika kamu benar-benar paham bisnisnya.

2. Memanfaatkan insurance float sebagai sumber modal

ilustrasi polis asuransi (unsplash.com/Vlad Deep)

Salah satu kekuatan utama Berkshire Hathaway berasal dari bisnis asuransi. Dari premi yang dibayarkan nasabah, perusahaan memiliki dana sementara yang disebut insurance float. Dana ini bisa diinvestasikan sebelum klaim dibayarkan, sehingga menciptakan sumber modal yang sangat besar.

Menurut cara berpikir Buffett sebagai investor berpengalaman, insurance float ibarat pinjaman tanpa bunga. Jika bisnis asuransi dikelola dengan baik, dana ini bahkan bisa menghasilkan keuntungan tambahan. Walau investor individu sulit meniru skalanya, memahami konsep modal berbiaya rendah tetap penting dalam strategi investasi.

3. Mengutamakan kualitas manajemen dibanding angka semata

ilustrasi meeting (pexels.com/Yan Krukau)

Banyak investor hanya fokus pada laporan keuangan dan rasio keuangan. Buffett melihat hal lain yang tidak kalah penting, yaitu kualitas manajemen perusahaan. Ia lebih tertarik pada pemimpin yang jujur, rasional, dan berpikir jangka panjang.

Pendekatan ini membuat Buffett nyaman memegang saham dalam waktu sangat lama. Ia percaya bahwa manajemen yang baik akan membuat keputusan yang menguntungkan pemegang saham seiring waktu. Bagi kamu, memperhatikan rekam jejak dan cara manajemen mengambil keputusan bisa memberi gambaran masa depan perusahaan.

4. Sabar menunggu peluang tanpa tekanan waktu

ilustrasi investasi (vecteezy.com/Aman Ansari)

Buffett sering menggunakan analogi baseball untuk menjelaskan strateginya. Dalam investasi, kamu gak akan dihukum hanya karena tidak mengambil peluang. Artinya, kamu bisa menunggu selama mungkin sampai menemukan investasi yang benar-benar menarik.

Kesabaran ini memberi keunggulan besar, terutama saat pasar sedang mahal. Alih-alih memaksakan diri membeli aset biasa, Buffett lebih memilih menyimpan kas. Strategi ini menunjukkan bahwa menahan diri sering kali lebih menguntungkan daripada terlalu aktif bertransaksi.

5. Berinvestasi pada bisnis dengan keunggulan kompetitif kuat

ilustrasi perusahaan ritel (pexels.com/Pavlo Luchkovski)

Buffett sangat menyukai bisnis yang memiliki keunggulan kompetitif berkelanjutan atau sering disebut economic moat. Keunggulan ini membuat perusahaan sulit disaingi oleh kompetitor. Contohnya bisa berupa merek kuat, loyalitas pelanggan, atau biaya produksi yang lebih rendah.

Dengan keunggulan seperti ini, perusahaan bisa mempertahankan keuntungan dalam jangka panjang. Menurut pendekatan Buffett, angka keuangan bisa berubah, tapi keunggulan kompetitif menentukan masa depan bisnis. Karena itu, memahami industri dan posisi perusahaan jadi hal yang sangat penting.

6. Menahan laba untuk mempercepat pertumbuhan nilai

ilustrasi dividen (vecteezy.com/fabregov)

Berbeda dengan banyak perusahaan besar, Berkshire Hathaway gak rutin membagikan dividen. Buffett memilih menahan laba dan menginvestasikannya kembali ke bisnis lain. Ia yakin bisa mengelola dana tersebut dengan hasil yang lebih optimal.

Strategi ini hanya efektif jika manajemen mampu mengalokasikan modal dengan cerdas. Jika tidak, pembagian dividen justru lebih menguntungkan pemegang saham. Dalam kasus Buffett, rekam jejak jangka panjangnya membuat strategi penahanan laba ini terbukti berhasil.

Enam metode ini menunjukkan kesuksesan Warren Buffett bukan hasil kebetulan. Ada disiplin, kesabaran, dan cara berpikir berbeda di balik setiap keputusan investasinya. Kamu tidak harus meniru semuanya secara persis, tapi prinsip dasarnya sangat relevan untuk jangka panjang. Dengan fokus pada kualitas, bukan sekadar kecepatan, peluang membangun investasi yang sehat akan jauh lebih besar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team