Ditanya Soal Investasi di Masa Sulit, Ini Jawaban Warren Buffett

- Pasar selalu jatuh dan bangkit lagi, Buffett tetap kaya meski melewati krisis
- Cara menemukan peluang di masa sulit: investasi jangka panjang dan diversifikasi portofolio
- Strategi yang bisa diterapkan: tingkatkan literasi investasi, gunakan platform bebas komisi, bangun tim perencana keuangan andal, dan perkuat dana darurat
Warren Buffett, sang Oracle of Omaha, telah berinvestasi sejak masa kecilnya. Terlepas dari naik turunnya ekonomi maupun gejolak dunia, ia tetap teguh pada strategi jangka panjang yang ia yakini.
Salah satu bukti kedisiplinannya terlihat pada pertemuan Berkshire Hathaway pada 2004. Saat itu, kondisi global penuh ketidakpastian: Perang Irak tengah berlangsung, utang konsumen melonjak, pertumbuhan upah melemah, dan suku bunga naik. Seorang peserta bertanya, “Lima hingga 10 tahun ke depan akan menjadi masa yang sangat sulit. Dengan begitu banyak faktor negatif, seperti apa prospek investasi ke depan?”
Jawaban Buffett sederhana, "Tetap tenang, jangan panik, dan teruslah menjalankan strategi."
1. Pasar selalu jatuh dan selalu bangkit lagi

Buffett menegaskan, setiap periode dalam sejarah selalu dipenuhi kekhawatiran. Namun, ia tetap menjadi salah satu orang terkaya di dunia meski melewati berbagai krisis.
“Pada titik mana pun dalam sejarah, kamu akan selalu menemukan faktor negatif,” ujarnya, dikutip dari Yahoo Finance.
Ia mencontohkan pada 1974, ketika saham-saham dijual murah, tetapi banyak orang percaya masa depan ekonomi akan suram. Namun Buffett tidak pernah menjadikan ketakutan publik sebagai dasar keputusan investasinya.
Menurutnya, Amerika selalu berhasil bangkit. Selama abad ke-20, dunia mengalami dua perang dunia, pandemik, bom nuklir, hingga Perang Dingin, namun indeks Dow Jones tetap naik dari 66 menjadi 10 ribu dolar AS.
“Peluang selalu menang melawan masalah dalam jangka panjang,” kata Buffett.
Bahkan, Buffett menegaskan, ia dan Charlie Munger tidak pernah melewatkan peluang bisnis hanya karena kondisi eksternal. Pada akhirnya, menurutnya, yang menggagalkan investor bukanlah kondisi ekonomi, melainkan psikologi investor itu sendiri.
2. Cara menemukan peluang di masa sulit

Kini, banyak investor khawatir tentang potensi gelembung AI. Berita tentang Peter Thiel yang menjual semua saham Nvidia dan sebagian besar saham Tesla semakin memperkuat kekhawatiran tersebut. Namun Buffett akan mengingatkan, gelembung selalu datang dan pergi. Adapun strategi terbaik tetaplah investasi jangka panjang.
Saham Berkshire Hathaway sendiri pernah anjlok 50 persen saat krisis 2008, tetapi kemudian pulih dan mencapai rekor baru. Selain itu, Buffett terkenal dengan portofolio yang terdiversifikasi dengan baik. Berkshire saat ini memiliki 41 saham dalam portofolionya, dan tidak ada satu saham pun yang melebihi 23 persen nilai totalnya.
3. Strategi yang bisa diterapkan

Jika kamu ingin bertahan dari gejolak pasar, berikut strategi yang bisa diterapkan:
1. Tingkatkan literasi investasimu
Untuk tetap terdiversifikasi seperti Buffett, kamu perlu terus menambah wawasan. Investor ritel biasanya cukup dengan ETF pasar luas, tetapi jika ingin memilih saham sendiri, kamu memerlukan alat bantu analisis.
Platform seperti Moby dapat membantu dengan rekomendasi saham mingguan yang mudah dipahami. Dalam empat tahun, rekomendasi mereka telah mengalahkan S&P 500 hampir 12 persen rata-rata.
2. Gunakan platform investasi bebas komisi
Buffett selalu menekankan pentingnya biaya investasi yang rendah. Platform bebas komisi seperti Robinhood membuat biaya transaksi tetap minim.
Penelitian UC Berkeley menunjukkan performa investor meningkat 11 persen per tahun setelah komisi dihapuskan. Robinhood juga memberikan saham gratis bagi pengguna baru setelah menautkan rekening bank.
3. Bangun tim perencana keuangan yang andal
Buffett pernah berkata, “Sangat penting untuk mengelilingi diri dengan orang-orang yang lebih hebat dari kita.”
Dalam investasi, itu berarti bekerja dengan penasihat keuangan berpengalaman.
Riset Vanguard pada 2019 memperlihatkan portofolio 500 ribu dolar AS yang dikelola penasihat selama 25 tahun dapat bertumbuh menjadi 3,4 juta dolar AS, dibanding hanya 1,69 juta dolar AS jika dikelola sendiri.
Platform seperti Range menawarkan layanan wealth management dengan biaya flat tanpa fee AUM, yang bisa menghemat ribuan dolar setiap tahun.
4. Jangan lupa memperkuat dana darurat
Buffett sendiri meningkatkan kas Berkshire menjadi 344 miliar dolar AS dalam setahun terakhir. Bukan untuk ditiru sepenuhnya, tetapi ada pelajaran penting: memiliki cadangan dana lebih besar di masa tak pasti adalah langkah bijak.
Sebelum badai pasar datang, pastikan kamu memiliki dana darurat minimal enam bulan pengeluaran. Untuk menghindari hilangnya nilai akibat inflasi, simpan dana tersebut dalam rekening tabungan berbunga tinggi, seperti Wealthfront Cash Account dengan APY hingga 4,15 persen.
Dengan memahami cara berpikir yang lebih strategis, kamu bisa membuat keputusan yang lebih cerdas, terukur, dan tahan terhadap perubahan kondisi. Pada akhirnya, perjalanan finansial bukan hanya soal angka, tetapi juga soal mindset yang kamu bangun sejak sekarang.



















