Jakarta, IDN Times - Laporan Dampak Ekonomi Industri Layar di Indonesia yang dirilis oleh PwC Indonesia dan LPEM FEB UI membeberkan pembiayaan di industri film belum merata.
Akses pembiayaan itu sebagian besar masih tersentralisasi pada rumah produksi besar. Kondisi itu mendorong perlunya kebijakan dan kolaborasi baru, termasuk skema pendanaan berbasis IP yang lebih inklusif serta pemahaman lintas sektor tentang penciptaan nilai dalam industri kreatif.
Kondisi itu membuat PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank) menyasar sektor potensial seperti sektor industri kreatif dan perfilman. Salah satunya dengan menjadi mitra utama dari perhelatan JAFF Market 2025 pada 29 November-1 Desember 2025 mendatang.
"Keterlibatan Amar Bank di sektor ini bukan semata soal ekspansi layanan, tapi bagian dari komitmen kami untuk mendekatkan teknologi finansial dengan ekosistem kreatif secara utuh," kata Presiden Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian, dikutip Senin (7/7/2025).