Kerabat memakai alat pelindung diri (APD) saat menghadiri pemakaman seorang pria, yang meninggal akibat terinfeksi virus corona (COVID-19), di sebuah krematorium di New Delhi, India, Rabu (21/4/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi
Ibrahim mengatakan, tantangan pemulihan ekonomi dari dampak pandemik COVID-19 masih sangat tinggi pada tahun depan. Hal itu menjadi tantangan di mana perlu akselerasi pemulihan ekonomi sekaligus kesehatan APBN yang sudah bekerja dalam dua tahun berturut-turut.
"Pandemik masih memiliki risiko tinggi pada tahun depan karena saat ini kasus COVID-19 secara global telah mencapai di atas 800 ribu per hari dan muncul berbagai varian baru. Gelombang baru kasus COVID-19 pun juga bermunculan di berbagai negara seperti India, Brasil, Chili, Turki, dan beberapa negara Eropa," ungkap Ibrahim.