Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
suasana di Shanghai, China. (unsplash.com/nunoalberto)
suasana di Shanghai, China. (unsplash.com/nunoalberto)

Intinya sih...

  • Angka pengangguran muda di China tembus 18,9 persen.

  • Angka pengangguran di China mencapai 5,3 persen.

  • Turunnya penjualan retail dan hasil industri dorong perlambatan ekonomi China.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Biro Statistik Nasional China (NBS) mengumumkan bahwa angka pengangguran muda di China mencapai rekor tertinggi pada Agustus 2025. Peningkatan angka pengangguran muda ini didorong perlambatan ekonomi China. 

Melemahnya ekonomi China disebabkan oleh perang dagang dengan Amerika Serikat (AS). Meskipun sudah mengalihkan ekspor produknya ke Afrika dan Asia Tenggara, China masih menggantungkan ekspor ke AS. 

1. Angka pengangguran muda di China tembus 18,9 persen

ilustrasi pengangguran (unsplash.com/henniestander)

NBS memublikasikan pada Rabu (17/9/2025), angka pengangguran muda antara usia 16-24 tahun di China mencapai 18,9 persen. Persentase ini didapat setelah perubahan metodologi dalam perhitungan angka pengangguran pada Desember 2023. 

Pada Juni 2023, China memublikasikan data resmi bahwa pengangguran muda di negaranya mencapai 21 persen. Kemudian NBS menunda publikasi bulanan karena menggunakan metodologi baru perhitungan angka pengangguran, dilansir Macau Business

Hasil dari perhitungan metode baru itu menunjukkan pengurangan persentase pengangguran muda hingga 6 persen. Metodologi baru tersebut tidak lagi memperhitungkan pelajar dalam survei.

2. Angka pengangguran di China mencapai 5,3 persen

ilustrasi bendera China (pexels.com/aboodi)

Juru Bicara NBS, Fu Linghui mengatakan bahwa angka pengangguran di China tetap stabil dalam 8 bulan terakhir. Pada Agustus, angka pengangguran mencapai 5,3 persen yang naik 0,1 persen dibanding bulan lalu. 

“Angka pengangguran ini tetap stabil pada Agustus dan hampir sama dengan bulan Agustus 2024. Terdapat kenaikan angka pengangguran karena banyaknya fresh graduate yang masuk dalam pasar kerja,” terangnya, dikutip dari China Daily.

Pada tahun ini, terdapat 12,22 juta mahasiswa yang baru saja lulus dari universitas di China. Jumlah fresh graduate pada 2025 naik dibandingkan tahun lalu yang hanya 11,79 juta orang.  

3. Turunnya penjualan retail dan hasil industri dorong perlambatan ekonomi China

suasana di Shanghai, China. (unsplash.com/ly0ns)

Linghui mengatakan bahwa permintaan domestik dan kapabilitas produksi industri di China mengalami penurunan yang dalam pada Agustus. Penurunan ini membuat China kesulitan dalam mempertahankan pertumbuhan ekonominya. 

Selain itu, krisis utang di sektor properti dan melambatnya konsumsi domestik ikut memberikan kekhawatiran soal pertumbuhan ekonomi China. Belum lagi ancaman perang dagang dengan AS juga terus menghantui ekonomi China. 

Meskipun demikian, perdagangan barang dari China masih cukup baik di tengah perang dagang. Pada Agustus 2025, total perdagangan China naik 3,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team