Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi perhitungan bunga (freepik.com/raxpixel com)
ilustrasi perhitungan bunga (freepik.com/raxpixel com)

Intinya sih...

  • Keduanya punya cara perhitungan yang berbeda: Bunga tunggal dihitung hanya dari modal awal atau pokok pinjaman tanpa melibatkan bunga yang sebelumnya diperoleh. Sebaliknya, bunga majemuk dihitung berdasarkan pokok awal ditambah bunga yang sudah didapat pada periode sebelumnya.

  • Pertumbuhan nilai pada bunga tunggal berlangsung linear: Pada bunga tunggal, pertumbuhan nilai berlangsung secara linear. Pada bunga majemuk, pertumbuhan nilai bersifat eksponensial.

  • Bunga majemuk dipengaruhi jangka waktu: Bunga tunggal lebih terasa manfaatnya dalam jangka pendek. Sebaliknya, bunga majemuk sangat dipengaruhi oleh panjangnya jangka waktu

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bunga merupakan salah satu konsep penting dalam dunia keuangan yang berhubungan langsung dengan tabungan, pinjaman, maupun investasi. Banyak orang masih bingung membedakan antara bunga tunggal dan bunga majemuk, padahal keduanya memiliki cara perhitungan dan hasil yang berbeda. Oleh karena itu, memahami perbedaan bunga tunggal dan bunga majemuk sangatlah penting agar tidak salah dalam mengelola keuangan.

Secara sederhana, bunga tunggal adalah bunga yang dihitung hanya dari pokok pinjaman atau modal awal, sedangkan bunga majemuk melibatkan akumulasi bunga yang terus bertambah seiring waktu. Perbedaan inilah yang membuat hasil akhir antara keduanya bisa sangat jauh.

Untuk lebih lengkapnya, yuk, kita cari tahu apa saja perbedaannya!

1. Keduanya punya cara perhitungan yang berbeda

ilustrasi uang rupiah (pixabay.com/iqbalstock)

Bunga tunggal dihitung hanya dari modal awal atau pokok pinjaman tanpa melibatkan bunga yang sebelumnya diperoleh. Artinya, setiap periode bunga yang dibayarkan atau diterima tetap sama, tidak mengalami perubahan. Hal ini membuat perhitungan bunga tunggal lebih sederhana dan konsisten.

Sebaliknya, bunga majemuk dihitung berdasarkan pokok awal ditambah bunga yang sudah didapat pada periode sebelumnya. Dengan kata lain, bunga baru akan menambah pokok baru, sehingga nilai bunga terus meningkat. Inilah yang membuat bunga majemuk sering disebut sebagai bunga berbunga.

2. Pertumbuhan nilai pada bunga tunggal berlangsung linear

ilustrasi mengumpulkan uang (unsplash.com/@towfiqu999999)

Pada bunga tunggal, pertumbuhan nilai berlangsung secara linear. Setiap periode hanya menambah jumlah bunga yang sama sehingga total akumulasi mudah diprediksi. Pertumbuhan ini cenderung stabil, tetapi tidak menghasilkan keuntungan besar dalam jangka panjang.

Pada bunga majemuk, pertumbuhan nilai bersifat eksponensial. Setiap periode, nilai bunga akan terus bertambah karena dihitung dari total sebelumnya. Hal ini membuat bunga majemuk memberikan hasil jauh lebih tinggi seiring berjalannya waktu.

3. Bunga majemuk dipengaruhi jangka waktu

ilustrasi uang kertas (unsplash.com/@sharonmccutcheon)

Bunga tunggal lebih terasa manfaatnya dalam jangka pendek. Jika seseorang menabung atau meminjam dengan waktu terbatas, bunga tunggal bisa menjadi pilihan karena perhitungannya ringan. Namun, semakin lama jangka waktu, hasilnya tidak jauh berbeda dari periode sebelumnya.

Sebaliknya, bunga majemuk sangat dipengaruhi oleh panjangnya jangka waktu. Semakin lama periode berjalan, semakin besar pertambahan bunga yang dihasilkan. Inilah alasan mengapa bunga majemuk lebih menguntungkan dalam investasi jangka panjang.

4. Perhitungan bunga tunggal tergolong sederhana

ilustrasi uang tunai (unsplash.com/@alexandermils)

Perhitungan bunga tunggal sangat mudah karena hanya melibatkan pokok awal, tingkat bunga, dan waktu. Rumusnya sederhana sehingga mudah dipahami oleh siapa saja, termasuk orang awam. Tidak ada proses perhitungan berulang yang perlu dilakukan.

Bunga majemuk memerlukan perhitungan lebih rumit karena melibatkan bunga yang berubah-ubah setiap periode. Setiap kali bunga ditambahkan, pokok baru harus dihitung kembali untuk periode berikutnya. Oleh sebab itu, bunga majemuk sering membutuhkan bantuan kalkulator finansial atau perangkat lunak.

5. Hasil akhir bunga majemuk bisa lebih besar

ilustrasi uang modal (freepik.com/jcomp)

Dalam bunga tunggal, hasil akhir cenderung lebih kecil meski jangka waktunya lama. Hal ini karena jumlah bunga per periode tidak bertambah, sehingga akumulasi keuntungan terbatas. Dengan demikian, bunga tunggal lebih cocok untuk kondisi yang tidak membutuhkan pertumbuhan besar.

Sementara itu, bunga majemuk bisa menghasilkan hasil akhir jauh lebih besar. Semakin lama jangka waktunya, hasilnya semakin melonjak karena adanya akumulasi bunga. Karena itu, bunga majemuk lebih sering dipakai untuk investasi dengan tujuan pertumbuhan signifikan.

6. Bunga tunggal banyak digunakan pada pinjaman jangka pendek

ilustrasi pengeluaran uang (freepik.com/freepik)

Bunga tunggal banyak digunakan dalam pinjaman jangka pendek, seperti kredit mikro atau pinjaman pribadi sederhana. Beberapa jenis obligasi juga menerapkan bunga tunggal dengan perhitungan yang tetap setiap periode. Hal ini memudahkan debitur untuk memperkirakan kewajiban yang harus dibayar.

Sebaliknya, bunga majemuk sering diterapkan pada tabungan bank, deposito, dan investasi reksa dana. Bahkan, kartu kredit juga memakai bunga majemuk ketika terjadi penunggakan pembayaran. Inilah sebabnya bunga majemuk bisa menjadi teman baik dalam investasi, tetapi sekaligus musuh dalam utang.

Memahami perbedaan bunga tunggal dan bunga majemuk sangat penting agar kita bisa memilih strategi keuangan tepat sesuai kebutuhan. Setelah mengetahui karakteristik keduanya, kita dapat lebih bijak dalam mengambil keputusan terkait tabungan, pinjaman, maupun investasi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team