Perbedaan KUR dan Kupra BRI yang Wajib Kamu Tahu

Intinya sih...
Target usaha KUR lebih luas dibandingkan Kupra.
Plafon dan bunga KUR lebih ringan dari Kupra.
Kupra lebih mudah diakses dari segi persyaratan.
Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Usaha Pedesaan Rakyat (Kupra) atau Kupedes merupakan dua jenis pembiayaan dari Bank BRI yang dirancang untuk membantu pelaku usaha kecil di Indonesia. Keduanya bertujuan untuk memperkuat sektor UMKM, terutama dalam hal permodalan. Namun, meskipun terlihat serupa, ternyata terdapat sejumlah perbedaan penting antara keduanya.
Perbedaan ini mencakup cakupan usaha yang dilayani, besar pinjaman, suku bunga, serta persyaratan yang harus dipenuhi. Oleh karena itu, penting bagi calon debitur untuk memahami detail perbedaan ini agar bisa memilih pinjaman yang paling sesuai dengan kebutuhan usahanya. Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
1. Target usaha KUR lebih luas dibandingkan Kupra
KUR ditujukan untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di berbagai sektor. Mulai dari perdagangan, jasa, pertanian, hingga manufaktur, semua bisa mengakses fasilitas kredit ini. Artinya, KUR punya jangkauan penerima manfaat yang lebih luas dan fleksibel.
Berbeda dengan KUR, Kupra secara khusus menyasar usaha kecil yang berada di wilayah pedesaan. Fokus utamanya adalah sektor berbasis lokal seperti pertanian, peternakan, dan perikanan. Kupra lebih cocok untuk usaha yang bersifat tradisional dan berbasis komunitas lokal.
2. Plafon dan bunga KUR lebih ringan dari Kupra
KUR menawarkan plafon pinjaman mulai dari Rp25 juta untuk KUR Mikro hingga Rp500 juta untuk KUR Kecil. Program ini memiliki suku bunga 6 persen per tahun karena mendapat subsidi dari pemerintah. Hal ini menjadikan KUR pilihan menarik bagi pelaku UMKM yang butuh dana besar dengan bunga rendah.
Sementara itu, Kupra memberikan pinjaman maksimal hingga Rp50 juta. Bunga yang dikenakan sebesar 1 persen per bulan atau sekitar 12 persen per tahun. Meskipun lebih tinggi, bunga Kupra masih tergolong kompetitif dibandingkan pinjaman komersial lainnya.
3. Kupra lebih mudah diakses dari segi persyaratan
Salah satu keunggulan Kupra adalah proses pengajuannya yang lebih simpel. Calon debitur hanya perlu menyiapkan KTP/SIM, surat keterangan usaha, serta bukti bahwa usahanya telah berjalan minimal satu tahun. Tidak ada syarat tambahan yang rumit, sehingga sangat cocok untuk pelaku usaha di desa yang minim dokumen.
Sebaliknya, KUR mensyaratkan beberapa dokumen tambahan seperti NPWP dan rekening koran. Proses seleksinya juga lebih ketat karena harus mengikuti ketentuan pemerintah. Hal ini membuat KUR sedikit lebih sulit diakses bagi pelaku usaha mikro yang baru merintis.
4. Agunan tidak wajib untuk keduanya
Baik KUR maupun Kupra BRI sama-sama tidak mewajibkan agunan berupa sertifikat aset. Untuk KUR, jaminan utama yang diperlukan adalah usaha itu sendiri, atau disebut juga sebagai agunan pokok. Ini memudahkan pelaku UMKM yang belum memiliki aset berharga.
Begitu pula dengan Kupra, pinjaman ini tidak menuntut jaminan bersertifikat dari peminjam. Cukup menunjukkan bahwa usaha yang dijalankan memiliki potensi dan telah beroperasi. Dengan skema seperti ini, pelaku usaha kecil tetap bisa mendapatkan modal tanpa harus menyerahkan surat berharga.
5. Tujuan program kredit KUR dan Kupra berbeda fokus
KUR dikembangkan oleh pemerintah untuk mendukung pertumbuhan UMKM dan membuka lapangan kerja baru. Program ini menyasar sektor usaha secara nasional agar bisa lebih produktif dan berdaya saing tinggi. Tak heran bila KUR terus dikembangkan dengan skema subsidi.
Kupra punya peran yang lebih spesifik dalam menggerakkan ekonomi di wilayah pedesaan. Fokusnya adalah memperkuat ketahanan ekonomi lokal melalui pembiayaan usaha berbasis desa. Dengan Kupra, BRI turut membantu pemerataan pembangunan ekonomi di seluruh daerah.
6. Kupra dilengkapi perlindungan asuransi jiwa
Kupra memiliki keunggulan tambahan berupa fasilitas asuransi jiwa bagi debiturnya. Perlindungan ini dirancang untuk melindungi nasabah dari risiko gagal bayar jika terjadi musibah seperti meninggal dunia. Hal ini memberikan ketenangan lebih bagi pelaku usaha dalam menjalankan bisnisnya.
Dengan adanya jaminan asuransi, risiko kredit macet dapat diminimalkan baik untuk bank maupun debitur. Ini menjadi nilai plus bagi Kupra yang tidak dimiliki oleh KUR. Fasilitas ini memperlihatkan komitmen BRI dalam menjaga keberlanjutan usaha masyarakat pedesaan.
Memahami perbedaan antara KUR dan Kupra BRI sangat penting sebelum memutuskan mengambil pinjaman usaha. Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda, baik dari sisi bunga, target penerima, hingga persyaratan administrasi. Pilihlah program yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan bisnismu agar pinjaman benar-benar menjadi solusi, bukan beban.