Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kurs rupiah terhadap dolar (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Kurs rupiah terhadap dolar (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Intinya sih...

  • Pada perdagangan hari ini, Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro memperkirakan nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp16.570-Rp16.680 per dolar AS

  • Sentimen pasar yang pengaruhi rupiah, yakni pertumbuhan likuiditas yang meningkat dan sinyal kuat dari BI, serta belum berhentinya dinamika perang dagang AS-China

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah diproyeksikan bergerak stabil pada perdagangan akhir pekan atau Jumat (24/10/2025). Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro menjelaskan hal itu tidak lepas dari pertumbuhan likuiditas yang meningkat dan sinyal kuat dari Bank Indonesia (BI) untuk menjaga stabilitas nilai tukar.

"Pada perdagangan hari ini, kami memperkirakan nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp16.570-Rp16.680 per dolar AS, sementara imbal hasil SBN tenor 10 tahun diperkirakan bergerak di rentang 5,85 persen-6 persen," kata Andry dalam catatan yang diterima IDN Times.

1. Sentimen pasar yang pengaruhi rupiah

ilustrasi perang dagang (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Andry pun mengungkapkan sentimen pasar yang bisa mempengaruhi kurs rupiah terhadap dolar AS, yakni belum berhentinya dinamika perang dagang AS dan China. Dia menjelaskan, pemerintahan AS yang dipimpin Trump tengah mempertimbangkan rencana besar untuk membatasi ekspor produk perangkat lunas asal AS ke China, mencakup berbagai barang mulai dari laptop hingga mesin jet.

"Usulan ini sejalan dengan unggahan Donald Trump pada 10 Oktober yang mengancam akan memberlakukan tarif 100 persen terhadap impor dari China serta pembatasan baru atas seluruh perangkat lunak kritis mulai 1 November," kata Andry.

2. Dampak berlanjutnya perang dagang AS-China

ilustrasi perang dagang antara China dan Amerika Serikat. (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Andry mengungkapkan, pasar global berpotensi bergerak hati-hati menyusul rencana Pemerintahan Trump untuk memperluas pembatasan ekspor perangkat lunak AS ke China serta ancaman penerapan tarif 100 persen mulai November 2025.

Kebijakan tersebut dapat meningkatkan ketegangan dagang dan menekan sentimen risiko, terutama di sektor teknologi dan manufaktur. Meskipun pasar masih memperkirakan pemangkasan suku bunga The Fed sebanyak dua kali hingga akhir tahun ini, tetapi risiko kenaikan inflasi masih menjadi perhatian utama yang berpotensi membatasi penurunan suku bunga The Fed ke depan.

"Pasar akan mencermati data tenaga kerja dan inflasi AS yang akan dirilis menjelang akhir pekan untuk mencari petunjuk arah kebijakan suku bunga The Fed," kata Andry.

3. Pergerakan kurs rupiah pada perdagangan kemarin

ilustrasi rupiah melemah (IDN TImes/Aditya Pratama)

Sebelumnya diberitakan, kurs rupiah terhadap dolar AS kembali menunjukkan pelemahan tipis pada akhir perdagangan Kamis (23/10/2024) sore.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup pada level Rp16.629 per dolar AS. Posisi ini melemah sebesar 44 poin atau sekitar 0,27 persen dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya.

Editorial Team