Pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sulawesi mencapai 5,84 persen pada kuartal III-2025
Wilayah Jawa tumbuh 5,17 persen dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 56,68 persen
Laju ekonomi Sumatera tumbuh 4,90 persen, Kalimantan-Bali-Nusa Tenggara tumbuh 4,70-4,71 persen, dan Maluku-Papua tumbuh 2,68 persen
Jakarta, IDN Times – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Pulau Sulawesi menjadi kawasan dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi, yakni mencapai 5,84 persen pada kuartal III-2025. Namun, capaian ini lebih rendah dibandingkan kuartal III-2024 yang sebesar 5,88 persen.
“Sulawesi menunjukkan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada kuartal III-2025 dibandingkan dengan kuartal III-2024,” ujar Deputi Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, dalam konferensi pers BPS, Rabu (5/11/2025).
Adapun di wilayah Jawa, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,17 persen atau tumbuh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) yang sebesar 4,92 persen, dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 56,68 persen.
“Pertumbuhan ekonomi di kedua wilayah, yakni Sulawesi dan Jawa, terutama ditopang oleh kegiatan industri pengolahan yang menjadi sektor andalan dalam menopang aktivitas ekonomi,” ujarnya.
Kemudian, wilayah Sumatra tercatat tumbuh 4,90 persen (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 4,48 persen (yoy), dengan kontribusi sebesar 22,42 persen.
“Secara lebih rinci, sumber pertumbuhan ekonomi utama wilayah Sumatra berasal dari sektor pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan. Provinsi Sumatra Utara menjadi penyumbang terbesar bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah ini, dengan andil pertumbuhan sebesar 1,06 persen,” tuturnya.
Selanjutnya, wilayah Kalimantan tercatat pertumbuhan sebesar 4,70 persen (yoy) atau melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 5,20 persen. Sementara itu, di wilayah Bali dan Nusa Tenggara, pertumbuhan ekonomi mencapai 4,71 persen (yoy).
“Di wilayah Kalimantan, pendorong utama pertumbuhan ekonomi berasal dari sektor industri pengolahan, perdagangan, dan pertanian,” ucapnya.
Terakhir, wilayah Maluku dan Papua tercatat tumbuh sebesar 2,68 persen (yoy), atau melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 6 persen (yoy).
“Sementara itu, di wilayah Maluku dan Papua, sumber pertumbuhan utama berasal dari sektor industri pengolahan, perdagangan, dan pertanian,” tuturnya.