jika kami bunga
engkau adalah tembok itu
tapi di tubuh tembok itu
telah kami sebar biji-biji
suatu saat kami akan tumbuh bersama
dengan keyakinan engkau harus hancur
Nyanyian Akar Rumput merupakan kumpulan lengkap puisi yang ditulis oleh aktivis Wiji Thukul. Puisi-puisinya kebanyakan bertema kehidupan rakyat, kemiskinan, dan penderitaan, sesuai dengan situasi pada masa itu.
Kata pengantar buku ini ditulis oleh Munir Said Thalib, aktivis dan pejuang HAM Indonesia sepanjang delapan halaman. Kemudian dilanjutkan dengan Puisi-puisi Wiji Thukul yang dibagi dalam tujuh bagian; Lingkungan Kita si Mulut Besar, Ketika Rakyat Pergi, Darman dan Lain-lain, Puisi Pelo, Baju Loak Sobek Pundaknya, Yang Tersisih, dan Para Jenderal Marah-marah
Beberapa puisinya yang terkenal di antaranya Bunga dan Tembok, Istirahatlah Kata-kata, dan Peringatan.