[PUISI] Mengais Sisa Sukma
Tentang seorang pria yang buta hatinya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat embun berubah menjadi tetes air yang terjatuh ke sela-sela jendela
Aku duduk termenung sambil membaca pesan yang kau kirim semalam
Perang sudah hati ini perihal kegonjang-ganjingan perasaan
Membuat segala sesuatu menumpuk di atas pikiran
Rindu bagaikan pualam yang menghantam seluruh badan
Mengutuki rasa sesal yang kian terus berjalan
Kenapa aku tidak bisa menemukan kunci untuk membuka hati?
Lantaran seorang perempuan sudah bersedia menerima kekurangan diri ini
Mengais-ngais sisa sukma dengan penuh rasa renjana
Namun apa daya,hal itu hanyalah sia-sia
Editor’s picks
Kini perempuan itu hanya bisa tersenyum tulus
Meskipun sang pria selalu bersikap ketus
Ketabahan hatinya membuat sang pria merasa bersalah
Meskipun hatinya tidak bisa menerima sepenuhnya
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.