TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[PUISI] Mengais Sisa Sukma

Tentang seorang pria yang buta hatinya

Pria sedang merenung (Unsplash/pcess609)

Saat embun berubah menjadi tetes air yang terjatuh ke sela-sela jendela
Aku duduk termenung sambil membaca pesan yang kau kirim semalam
Perang sudah hati ini perihal kegonjang-ganjingan perasaan
Membuat segala sesuatu menumpuk di atas pikiran
Rindu bagaikan pualam yang menghantam seluruh badan
Mengutuki rasa sesal yang kian terus berjalan

Kenapa aku tidak bisa menemukan kunci untuk membuka hati?
Lantaran seorang perempuan sudah bersedia menerima kekurangan diri ini
Mengais-ngais sisa sukma dengan penuh rasa renjana
Namun apa daya,hal itu hanyalah sia-sia

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Kini perempuan itu hanya bisa tersenyum tulus
Meskipun sang pria selalu bersikap ketus 
Ketabahan hatinya membuat sang pria merasa bersalah
Meskipun hatinya tidak bisa menerima sepenuhnya

Baca Juga: [PUISI] Dipaksa Kuat

Verified Writer

Moh Afif Bukhori

Cukup diam, biarkan angin yang mengantarkan semua do'a yang telah diucapkan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya