TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[PUISI] Kurir-Kurir Surga

Apa yang diantar

pixabay/Greyerbaby

Mak, mari kita menggelandang
Tak usah hiraukan uang
Tak perlu tanah sebidang dijaga pagi dan petang

Jual saja, jual semua
Biarkan kita berbedak debu
Biarkan kita bermandi peluh

Mak, mari kita menggelandang
Tak perlu lagi berhutang
Tak jua hak orang dijarah hingga perut-perut kering mendendang

Biarlah miskin harta
Biarlah anakmu tak bersekolah
Biarlah kita mengais nasi-nasi sisa di tempat sampah

Kita bukan bukan mereka, Mak
Jalang-jalang surga yang sibuk beribadah
Tuan Puan pemilik hektaran tanah

Kita hanya gelandang nan tak sedap dipandang
Kita hanya rumput liar yang tertindas ketidakadilan

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Maka bisulah malam ini, Mak
Kita nikmati saja bata emas dan permata dari kurir-kurir surga

Meski tiada silau hatimu
Meski lelah membujur kaku tubuhmu
Kita tahu neraka sudah lebih dahulu tiba

Tidurlah, Mak

Air matamu sudah kering semua
Di peraduan, di atas tanah merah tak berbatuan
Pulanglah ke hadapan Tuhan

Jakarta, 6 Oktober 2018

Baca Juga: [PUISI] Hibernasi Dewi

Verified Writer

Lily Rosella

Penulis kumcer "Iblis Pembisik" (2019)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya