TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[Puisi] Menyisih  

Sebuah puisi yang menggambarkan kegundahan terhadap realita

ilustrasi hamparan sawah (dok. pribadi/Al Ayyubi)

Kala gemerlap praja menjadi balada
segala asa berpangku tangan menyaksikannya
Terpana, oleh godaan semu semata
Mungkin, segala sukma sudah terlampau tamak tatkala itu
Tak peduli nasib bentala yang tengah berbaring lenyai terombang-ambing dan tenggelam ke jurang niskala

Gelap mata kawula menyongsong karsa
Apakah ini menegaskan pertanda yang nantinya menggerakkan kalbu kawula menyisih jauh ke utara
Atau, bisa saja menjadi babak baru; ujian perasaian kawula untuk semata-mata patuh pada diri-Mu sahaja.
Siapa yang tahu?

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Apalah gemerlap rasa bila hanya akan membawa angkara
Sampai kapan diri yang malang ini harus dipaksa untuk terus berpura-pura?

Baca Juga: [PUISI] Seperti Apa Rindu yang Harus Kuceritakan?

Writer

Al Ayyubi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya