[PUISI] Beribu Panah
Hanya panah itu, yang tak mampu ku tahan...
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Satu panah menusukku
Bila aku bertanya
Kenapa panah ini melukaiku
Akan datang sepuluh panah padaku
Diam lebih baik
Menahan perih satu panah
Satu panah
Satu panah kemudian
Hingga beribu panah
Menusuk
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Melukai
Berdarah-darah di tubuhku
Menahan hingga nanti
Daun terakhir jatuh
Sampai saat panah itu
Mampu merubuhkan
Kekarku
Panah terbaik
Panah dari Sang Kuasa
Hanya panah itu
Yang tak kan mampu kutahan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Rekomendasi Artikel
Berita Terkini Lainnya