TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[PUISI] Pengakuan dalam Diksi Puisi 

Sungguh, Tuhanku, aku malu

ilustrasi perempuan menulis (pexels.com/Edanur Alkan)

Sungguh, Tuhanku
Dengan rahmat tak terbatas pada ciptaan-Mu
Pun cinta yang tak putusnya Kau agihkan
Pada tiap-tiap kadar umat-Mu
Aku memang lancang lagi hina

Aku tak tahu diri
Sebab berpijak di bumi tanpa merenungi
Melengos hati tiada terima kasih
Aku tak tahu malu
Sebab berjalan, berlari, menikmati
Tanpa ingat dan menyempatkan diri

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Sungguh, Tuhanku
Jelaslah Engkau dengan kasih sayang-Mu
Menjadikan manusia sebagai
Makhluk yang sempurna
Namun, aku masih saja merutuki diriku
Engkau memelukku
Tapi aku menyakiti diriku
Engkau menggenggamku
Tapi aku memilih terjatuh
Memilih pilu, lesu, dan layu

Sungguh, Tuhanku
Aku malu

Baca Juga: [PUISI] Berdiri Terasing 

Verified Writer

Riani Shr

Writing for healing

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya