[PUISI] Jarak yang Berbicara
Akankah aku harus selalu berjauhan denganmu?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat dekat mulutmu diam bisu terpaku
Melirikku dengan tatapan sinismu
Mengirim sinyal kebencian di hati
Menjulurkan lidahmu yang berbisa
Saat dekat bibir hitammu tega melukai hatiku
Membiarkanku diam terpuruk oleh karenamu
Menjadikanku tumbal di balik rencana busukmu
Oh, malangnya nasibku saat harus dekat denganmu
Editor’s picks
Saat dekat kau tega melampiaskan amarahmu
Memakiku dengan serpihan kalimat busuk
Tega nian kau jadikan daku tumbuh dengan amarah dan rasa dengkimu
Kini jauh aku berlari agar tak lagi bertatap denganmu
Biarkan detikku berjalan tanpa rasa benci
Bukankah udara yang dihirup jauh lebih segar tanpa bulir kebencian?
Ya, biarkan jarak yang berbicara
Baca Juga: [PUISI] Seorang Pemustaka dan Kupu-Kupu yang Beterbangan di Perutnya
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.