TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[PUISI] Terusik oleh Rindu 

Harapku jangan menambah luka yang belum pulih 

ilustrasi merasa sedih (pixabay.com/Susan Iu4esm)

Perlahan-lahan rindu merobek luka lama yang belum usai pulih
Menghancurkan pikiran yang terus berbisik riuh
Hingga tiada malam untuk tidur terlelap
Bisakah hanya keheningan yang aku dengar di malam yang gelap?

Aku mencukupkan malam dengan gelap yang kelam
Tiada pelita dan hadirmu di sini
Dalam kesunyian aku belajar menyayat luka lebih dalam
Agar saat engkau hadir tak ada ruang luka lagi yang akan kau gores

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Selalu ada cara mengelabui rasa rindu yang tiba-tiba hadir
Namun, mengapa rindu yang ini tak dapat ku sangkal?
Hingga aku perlahan-lahan menyelam dalam riuh rindu yang semakin mengusik
Berharap, inikah rindu yang tak akan menambah luka lagi?

Baca Juga: [PUISI] Sesal yang Tertinggal

Verified Writer

Nur Irdawana Nasution

Instagram @Irda_nasution17 "Let's learn new things every day"

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya