TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[PUISI] Aku dan Mulut Jalangku 

Teramat fasih memaki ketololan hidupmu 

ilustrasi berteriak (Unsplash.com/Hannah Popowski)

Ribuan sumpah serapah tak lagi terhitung
Lantang terurai dari mulut jalangku
Teramat fasih memaki ketololan hidupmu
Yang remukkan rasa jadi abu tanpa puing

Tak apa jika celoteh beringasku kau pecundangi
Aku sudah kenyang dengan luka yang kau beri
Sejak lara menghujamku berulang kali
Menyeret jiwa 'tuk melacur pada ngilunya lara hati

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Abaikan saja mulut jalang penuh dosa ini
Tulikan telinga juga hatimu dari titah yang mencekat
Bersama sorot netramu yang kian picik
Usai terjebak renjana berinti ego tak tertampik

Baca Juga: [PUISI] Pesona

Verified Writer

T y a s

menulis adalah satu dari sekian cara untuk menemui ketenangan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya