TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[PUISI] Renta(n)

Bukankah perlu pelukan dan perhatian?

ilustrasi lansia (unsplash.com/JD Mason)

Usia semakin menggerogoti tubuhnya
Sehelai demi sehelai hitam terus tergerus dengan putih
Matanya makin meredup
Rungu semakin memudar
Suaranya selalu ingin membisu
Serta jalannya yang nampak berlari dan sering terhenti 

Seringkali pun berduyuk mengandalkan tongkat penyangga sebab tiada yang menuntun
Padahal kaki telah mulai kaku untuk berdiri
Dalam satu atap
Ocehan hanya terjadi seadanya
Perhatian hanya sekedar meluluskan kewajiban 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Ada apa dengan manusia-manusia di bawah atap itu?
Bukankah ada manusia rentan yang beruban di sana?
Tiadakah sedikit ruang rasa untuknya?

Baca Juga: [PUISI] Kita yang Abu-abu

Verified Writer

Tika Nur Hasanah

should I go on (?).. @tikanh_26

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya