Kehilangan datang tanpa diundang
Kuberi kursi, kuberi ruang
Biar ia bicara sepuasnya
Tentang luka yang masih basah
Kemarahan berdenting di gelas kaca
Sedih mengalir dalam teguk yang hening
Kubiarkan kecewa menari di dada
Tak perlu buru-buru menggiring
Rindu mengetuk di jendela malam
Membawa bayang yang tak utuh
Kudengar suaranya samar-samar
Mengingatkanku pada yang rapuh
Maka kubiarkan duka berpesta
Menari, menangis, tertawa lirih
Karena hanya dengan merayakannya
Aku bisa belajar merelakan yang pergi