[Puisi] Perempuan, Dosa, dan Doa yang Tak Terucap

Perempuan itu tak bersayap
tapi ia jatuh dari langit malam
membawa beban sunyi yang tak bisa ia tanggalkan
di altar waktu atau dinding pengakuan
Ia menari di atas luka
menyulam rahasia pada helai rambutnya
yang sering dicium angin tapi tak pernah dipahami
Pada setiap langkahnya terdapat kisah yang ditelan bumi
Dosa bukan hanya pada perbuatannya
tapi pada pandangan yang menghakimi
pada suara yang menuduh tanpa bertanya
pada jemari yang menunjuk tanpa pernah menyentuh hati
Ia bukan malaikat
tapi bukan pula setan seperti yang sering digambarkan
Ia hanyalah manusia
yang jatuh bangkit lalu jatuh lagi
dalam labirin hidup yang jarang memberi peta
Dan doa-doanya
ah doa-doa itu tak pernah bersuara
karena dunia terlalu gaduh untuk mendengarkannya
Ia berbisik pada senja
pada malam pada air wudhu yang mengalir lirih di wajah lelahnya
“Ya Rabb” katanya dalam diam
“ampuni aku yang mencintai terlalu dalam
yang percaya terlalu buta
yang bertahan terlalu lama”
Tapi dunia hanya melihat perempuan itu
sebagai cerita yang belum selesai
bukan sebagai puisi yang penuh makna
meski tak semua baitnya bisa dicerna