Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Unsplash.com/Riccardo Mion
Unsplash.com/Riccardo Mion

Malam tak pernah usai membuat cemburu
Membuat orang-orang lebih syahdu
Menyebar atmosfer sendu, katanya
Merekahkan aroma rindu, sahutnya
Gelap tetap menemani
Petang tetap tak mau sendiri

Tong-tong yang kembali kosong tak kuat berdiri lagi
Dedaunan mudah melambai dengan sepoian angin
Sang pekerja tetap saja dengan istilah lembur
Demi memuaskan perut-perut yang tak layak lapar

Malam selalu sibuk membakar tungku hatimu
Puisi-puisi yang tergeletak tetap tak menggoyahkan
Aroma kopi tetap tak melunakkan
Lembaran-lembaran monokrom hanya pajangan
Dan aku hanya lukisan malam
Yang terbuang
Barangkali
Bagimu

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks

Editorial Team