Delapan tahun berlalu sejak terakhir kali kita mengobrol sambil saling menatap, sambil kuperhatikan gerak bibirmu, lalu kurasakan desah napasmu.
Apakah aku kehilanganmu?
Ya.
Aku kehilangan senyum jahil itu, wajah cemberut itu, seringai banggamu itu.
Lalu tatapan polosmu yang menusuk akal dan kesadaranku.
Bahkan kini aku telah lupa bagaimana rasanya mengobrol denganmu.