Hari-hari kita diperkeruh oleh keluh
Lelah yang hebat hingga raga terasa lumpuh
Sedang waktu bergulir acuh
Aku yang terduduk berdua denganmu
Sibuk mendamaikan pikir yang rancu
Kemarin kata rindu belum sempat merengkuh
Sedang kini senja bak mengambil peran itu
Tiada satu kata memecah keheningan
Hanya suara angin yang menerpa pepohonan
Dan suara pintu-pintu rumah ditutup bergantian
Kita saling beradu pandang
Dan masih tanpa suara
Hanya tersenyum penuh cinta
Ternyata kacau telah menjelma lega
Saat mata kita saling menyapa
Sejak senja di hari itu
Aku ingin melewati jutaan senja bersamamu
Sambil mengisi sela-sela jari yang rumpang dari genggaman
Ah, rasanya pasti menyenangkan
