Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi api berkobar (pexels.com/Jay jay Redelinghuys)
ilustrasi api berkobar (pexels.com/Jay jay Redelinghuys)

Aku adalah api panas yang selalu membara saat menatapmu
Segala residu amarah memupuk subur kalbu
Maaf seribu maaf yang terlontar
Tak membuatku kian sadar

Aku adalah musim kemarau bagimu
Yang selalu memberi dahaga bagi jiwa
Menebar debu tebal di otakmu

Aku adalah rasa pedas yang menyiksa bibirmu
Dengan sumpah serapah yang kulontarkan
Bukan sebagai ajang balas dendam
Namun, hidupmu yang tak hangat tak butuh diberi hujan

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks

Editorial Team