Bayangan langit menunggu di ufuk timur
Menanti kabar semu yang telah terkubur
Namun tak sampai jua hingga tertidur
Suara mantranya turut terlelap, hanya mendengkur
Bayangan langit terbangun sepi
Penantian yang tak kunjung ia terima
Dari kabar semu yang tak mungkin ada
Sebenarnya, sangat pahit bila terdengar olehnya
Sendiri menunggu, kesal berharap
Hingga ia menangis, menderu keras
Bayangannya telah meninggalkannya
Kini tinggal harapan, namun terkubur dalam peradaban
