Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Berbalas Waktu

pexels.com/pixabay
Rekayasa rasa, yang tersisa hanya binasa
Dewasa ini kau hanya ada di penghujung ucap
Aku kehilangan diri tatkala melepasmu pergi
Kamu pada benakku: tempo hari mahapenting, kini menjelma menjadi mahapening
Keraguan menghempaskan eloknya harapan
Kekecewaan membunuh semerbaknya kerinduan
Kita sedang melangkah di tengah ladang api
Di mana tak ada lagi yang tersisa, kecuali ketiadaan
Aku sudah bisa menilik akhir cerita
Segala kembali serupa semula
Lakon asmara yang telah rampung
"Asing"... itu kata yang tepat untuk kita
Setumpuk bara yang telah padam
Harus terkubur dalam agar tak kembali berkobar
Karena mengulang yang telah terukir
Hanya akan membubuhkan kelukur luka di tempat yang sama.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorYudha
Follow Us